Tipe Hunian Gua dan Ceruk Arkeologis Masa Prasejarah di Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul (Sebuah Analisis Pendahuluan)
Main Article Content
Abstract
Abstract
The prehistoric hunter and gatherers have two type of cave or rock-shelter settlement. The first one is homebase, which they stay here for a long time and gather their food from environtment natural sources. When their environment sources empty, they hunt or gather in the other natural sources. They need other cave or rock-shelter as transit-site, make energy efficiency for a good hunting strategy trap.
The prehistoric hunter and gatherers have two type of cave or rock-shelter settlement. The first one is homebase, which they stay here for a long time and gather their food from environtment natural sources. When their environment sources empty, they hunt or gather in the other natural sources. They need other cave or rock-shelter as transit-site, make energy efficiency for a good hunting strategy trap.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Setiawan, Taufiqurrahman. 2018. “Tipe Hunian Gua Dan Ceruk Arkeologis Masa Prasejarah Di Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul (Sebuah Analisis Pendahuluan)”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 11 (21). Medan, Indonesia, 101-13. https://doi.org/10.24832/bas.v11i21.235.
References
Anggraeni, Mahirta, D. S. Nugrahani, 2002. Laporan Penelitian. Eksploitasi Sumber Daya Hayati Pegunungan Seribu Pada Awal Holosen dan Implikasinya: Studi Kasus di Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada. Departemen Pendidikan Nasional.
Butzer, Karl W, 1982. Archaeology as Human Ecology. Cambrige: University Press.
Kelompok Geohidrologi Karst, 1980. Geohidrologi Karst Gunung Sewu, Gunung Kidul, Jawa Tengah. Bandung: Institute Teknologi Bandung.
Nurani, Indah Asikin, 1999. Pola Pemukiman Gua di Pegunungan Kendeng Utara, dalam Berkala Arkeologi. Tahun XIX. Edisi No. 2. Yogyakarta: Balai Arkeologi, hal. 1--13.
Simanjuntak, Truman, 1999. Budaya Awal Holosen di Gunung Sewu dalam Berkala Arkeologi. Tahun XIX. Edisi No. 1. Yogyakarta: Balai Arkeologi, hal. 1--20.
Simanjuntak, Truman (ed), 2002. Gunung Sewu In Prehistoric Times. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Subroto, Ph.,1995. Pola Zonal Situs-Situs Arkeologi, Manusia dalam Ruang: Studi Kawasan dalam Arkeologi, dalam Berkala Arkeologi Tahun XV-Edisi Khusus. Yogyakarta: Balai Arkeologi, hal. 133--138.
Sunarto. tanpa tahun. Analisis Geomorfologi untuk Rekontruksi Tata Ruang Kuno di Wilayah Pantai Krakal, Gunungkidul, dalam Studi Kasus (1992-2002) Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, hal. 60--66.
Tanudirjo, Daud Aris, Anggraeni, Tjahjono Prasodjo, 2003. Laporan Penelitian. Potensi Gua-Gua Sebagai Tempat Hunian Manusia Prasejarah di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada Departemen Pendidikan Nasional
Yuwono, J. Susetyo Edy, 2001-2002. Laporan Penelitian. Laporan Hasil Ekskavasi dan Analisis Pendahuluan Situs Song Bentar, Dusun Kenteng, Kecamatan Ponjong. Yogyakarta : PTKA Gunungkidul Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada - the Toyota Foundation.
__________, 2005. Mozaik Purba Gunung Sewu: Hipotesis Hasil Eksplorasi Gua-gua Arkeologis Di Kecamatan Tanjungsari-Gunungkidul, dalam Gunung Sewu Indonesian Cave and Karst Journal. Volume 1 No. 1 April 2005. Yogyakarta: Forum Karst Gunung Sewu, Indonesian caver Society, Subterra Community Indonesia, hal. 40--51.
Butzer, Karl W, 1982. Archaeology as Human Ecology. Cambrige: University Press.
Kelompok Geohidrologi Karst, 1980. Geohidrologi Karst Gunung Sewu, Gunung Kidul, Jawa Tengah. Bandung: Institute Teknologi Bandung.
Nurani, Indah Asikin, 1999. Pola Pemukiman Gua di Pegunungan Kendeng Utara, dalam Berkala Arkeologi. Tahun XIX. Edisi No. 2. Yogyakarta: Balai Arkeologi, hal. 1--13.
Simanjuntak, Truman, 1999. Budaya Awal Holosen di Gunung Sewu dalam Berkala Arkeologi. Tahun XIX. Edisi No. 1. Yogyakarta: Balai Arkeologi, hal. 1--20.
Simanjuntak, Truman (ed), 2002. Gunung Sewu In Prehistoric Times. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Subroto, Ph.,1995. Pola Zonal Situs-Situs Arkeologi, Manusia dalam Ruang: Studi Kawasan dalam Arkeologi, dalam Berkala Arkeologi Tahun XV-Edisi Khusus. Yogyakarta: Balai Arkeologi, hal. 133--138.
Sunarto. tanpa tahun. Analisis Geomorfologi untuk Rekontruksi Tata Ruang Kuno di Wilayah Pantai Krakal, Gunungkidul, dalam Studi Kasus (1992-2002) Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, hal. 60--66.
Tanudirjo, Daud Aris, Anggraeni, Tjahjono Prasodjo, 2003. Laporan Penelitian. Potensi Gua-Gua Sebagai Tempat Hunian Manusia Prasejarah di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada Departemen Pendidikan Nasional
Yuwono, J. Susetyo Edy, 2001-2002. Laporan Penelitian. Laporan Hasil Ekskavasi dan Analisis Pendahuluan Situs Song Bentar, Dusun Kenteng, Kecamatan Ponjong. Yogyakarta : PTKA Gunungkidul Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada - the Toyota Foundation.
__________, 2005. Mozaik Purba Gunung Sewu: Hipotesis Hasil Eksplorasi Gua-gua Arkeologis Di Kecamatan Tanjungsari-Gunungkidul, dalam Gunung Sewu Indonesian Cave and Karst Journal. Volume 1 No. 1 April 2005. Yogyakarta: Forum Karst Gunung Sewu, Indonesian caver Society, Subterra Community Indonesia, hal. 40--51.