IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGIS DI SITUS KAPAL TENGGELAM SENGGILING [Identification of Archaeological Remain in Senggiling Shipwreck Site]

Main Article Content

Stanov Purnawibowo

Abstract

Senggiling shipwreck site is a potential underwater archeological remains locate on the north coast of Bintan Island. The aim of this study is to identificate the artefactual data of the site. The data are acquired by performing an observation through survey techniques and underwater exvacation. The analysis is conducted on the shape, space, and time aspects to find out the type variants of the shape, location and time of production. The result of this study shows the site’s artifact type variants in the form of a wooden ship with 19th-century European production technology. The ship was loaded with square igneous rocks, porcelains, earthenware figurines, glass bottles, metal plates, wooden ship pegs, clay floors, porcelain spoons, and stone medicine bottles. All of them are identified as being produced in Europe and China in the 18th -- 19th century.     


Situs Kapal tenggelam Senggiling merupakan salah satu potensi tiggalan arkeologi bawah air yang berada di Pesisir Utara Pulau Bintan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi terhadap data artefaktual di situs tersebut. Metode perolehan data dilakukan dengan cara observasi dengan teknik survei dan ekskavasi bawah air. Analisis dilakukan pada aspek bentuk, keruangan, dan waktu untuk mengetahui ragam jenis bentuk, tempat pembuatan, dan masa pembuatannya. Hasil penelitian menunjukan ragam jenis artefak dari situs tersebut berupa kapal kayu dengan teknologi pembuatan abad ke-19 dari Eropa. Barang muatannya berupa batuan beku persegi, barang porselen, figurin earthenware, botol kaca, lempengan logam, pasak kayu kapal, lantai tanah liat, sendok porselen, dan botol obat berbahan stoneware. Identifikasi barang muatan kapalnya berasal dari Eropa dan Cina abad ke-18 hingga ke-19.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Purnawibowo, Stanov. 2020. “IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGIS DI SITUS KAPAL TENGGELAM SENGGILING: [Identification of Archaeological Remain in Senggiling Shipwreck Site]”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 23 (2). Medan, Indonesia, 119-28. https://doi.org/10.24832/bas.v23i2.446.
Author Biography

Stanov Purnawibowo, Balai Arkeologi Sumatera Utara

Lahir di Banjar – Jawa Barat tanggal 18 Mei 1981. Setelah menyelesaikan SD di Banjar serta SMP dan SMA di Yogyakarta, kemudian melanjutkan kuliah di Jurusan Arkeologi,  Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2005. Program pascasarjana dijalani di bidang arkeologi pada perguruan tinggi yang sama, dan telah berhasil diselesaikan pada tahun 2015.  Mulai bertugas di Balai Arkeologi Sumatera Utara pada tahun 2006, dan saat ini merupakan seorang Peneliti Muda.

References

Adhityatama, Shinatria, and Prayitno Hadi Sulistyarto. 2015. “Eksplorasi Situs Arkeologi Bawah Air: Situs Pulau Buton/ Kapal Qing Di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.” Varuna: Jurnal Arkeologi Bawah Air 9: 1-- 15.

———. 2018. “Bukti Langsung Interaksi Perdagangan Di Kepulauan Riau: Studi Pada Situs Arkeologi Bawah Air Di Pulau Natuna Dan Pulau Bintan.” Jurnal Segara 14 (3): 127-- 135. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/segara.v14i3.7348.

BPCB Jambi. 2016. “Sendok ‘Dinsti Qing’, Situs Air Hitam Laut.” Benda Cagar Budaya. 2016. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/sendok-dinsti-qing-situs-air-hitam-laut/.

Ciarlo, Nicolás. 2015. “Naval Metals from Mid 18th- to Early 19th-Century European Shipwrecks : A First Analytical Approach” 47 (2): 146–52. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Ciarlo%2C+N.+C.+%282015%29.+Naval+metals+from+mid+18th-to+early+19th-century+European+shipwrecks%3A+a+first+analytical+approach.+Historical+Metallurgy.

Duivenvoorde Van, Wendy. 2015. Dutch East Indian Companny Shipbuilding The Archaeological Study of Batavia and Other Seventeenth-Century VOC Ships. Edited by Green Jeremy. First. Texas: Texa A & M University Press.

Eriawati, Yusmaini. 2013. “Panduan Pengenalan Keramik.” Jakarta.

Koestoro, Lucas Partanda. 1995. “Penempatan Situs-Situs Bangkai Perahu Di Indonesia Dalam Sejarah Teknik Pembangunan Perahu Di Asia Tenggara.” In Kirana, edited by Hariani Santiko, Rita F. Nurlambang, and Agus Aris Munandar, 203-- 216. Depok: P.T. Intermasa.

———. 2005. “Rempah Dan Perahu Di Perairan Sumatera Dalam Ungkapan Arkeologis Dan Historis.” Jurnal Arkeologi Indonesia 3 (Jakarta: IAAI): 41-- 64.

———. 2007. Ekskavasi Peninggalan Bawah Air. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Peninggalan Bawah Air.

Lapian, A.B. 2008. Pelayaran Dan Perniagaan Nusantara Abad Ke-16 Dan 17. Depok: Komunitas Bambu.

Manguin, P. Y. 1980. “The Southeast Asian Ship: An Historical Approach.” Journal of Southeast Asian Studies 11 (2): 266-- 276. https://doi.org/10.1017/ S002246340000446X.

McCarthy, Michael. 2005. Ships’Fastening from Sewn Boat to Steamship. First. Texas: Texas A&M University Press.

Purnawibowo, Stanov, and M. Fauzi Hendrawan. 2019. “Guci Dan Tempayan Koleksi Museum Linggam Cahya Dalam Konteks Produksi Gambir Dan Perdagangan Maritim.” In Budaya Maritim Nusantara Dalam Perspektif Arkeologi, edited by Lucas Partanda Koestoro, 159-- 179. Medan: Balai Arkeologi Sumatera Utara.

Purnawibowo, Stanov, Ketut Wiradnyana, Ambo Asse Ajis, M. Nawan, Rhis Eka Ribawa, Yanyan, Yance, et al. 2019. “Survei Arkeologi Di Pesisir Utara Pulau Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.” Medan.

Utomo, Bambang Budi. 2016. Warisan Bahari Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>