Fragmen Keramik Asing: Jejak Hubungan Dagang di Situs Kotacina
Main Article Content
Abstract
Abstract
Ceramics Ware are found in Kotacina is one of the fact from the past about trade activities in Kotacina. Although that, wares only can be describe all of trade activities with another archaeological records which have the same context. At least wares were found in Kotacina can give a few describe about trade activities in the 12 th – 14 th Century in Kotacina.
Ceramics Ware are found in Kotacina is one of the fact from the past about trade activities in Kotacina. Although that, wares only can be describe all of trade activities with another archaeological records which have the same context. At least wares were found in Kotacina can give a few describe about trade activities in the 12 th – 14 th Century in Kotacina.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Purnawibowo, Stanov. 2018. “Fragmen Keramik Asing: Jejak Hubungan Dagang Di Situs Kotacina”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 10 (19). Medan, Indonesia, 87-97. https://doi.org/10.24832/bas.v10i19.272.
References
Adiwijoyo, Suwarno, 2005. Konsolidasi Wawasan Maritim Indonesia. Jakarta: Penerbit PAKAR
Ambary, H. Muarif, 1984. Further Notes On Classification Of Ceramics From The Excavation Of Kota Cina, dalam Studies On Ceramics, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 63--72
Astuti, Ambar, 1997. Pengetahuan Keramik. Yogyakarta: UGM Press
Daniels, R. B. dan Richard D. H., 1992. Soil Geomorphology, Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Dupoizat, Marie-France, 2002. Keramik Cina dari Barus dan dari Timur Dekat: Persamaan, Perbedaan dan Kesimpulan Awal, dalam C. Guillot (ed.), Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor, hal. 139--156
Harkantiningsih, Naniek, 2006. Aspek Arkeologi Dalam Penelitian Keramik. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Arkeologi. Jakarta: Puslitbang Arkenas.
Koestoro, L. P. dan Ery Sudewo, 2003. Sampan Sudur Itik, Temuan Di Desa Besar II Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dalam Berkala Arkeologi No: 11 / 2003. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 66--73
_______, dkk., 2004. Sekilas Balai Arkeologi Medan Dalam Pengembangan dan Pemasyarakatan Ilmu Serta Pengembangan Kebudayaan. Medan: Balai Arkeologi Medan
________, 2005a. Kaji Arkeologis Tinggalan Bawah Air Di Indonesia: Kemungkinan Dan Harapannya, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No: 16 / 2005. Medan: Balai Arkeologi, hal. 31--46
________, 2005b. Rempah Dan Perahu Di Perairan Sumatera Dalam Ungkapan Arkeologis Dan Historis, dalam Jurnal Arkeologi Indonesia. Jakarta: IAAI, hal. 41--64
Manguin, P. Y., 1989. The Trading Ships Of Insular South-East Asia, dalam PIA V. Jakarta: IAAI, hal. 200--219
McKinnon, E. E., dkk., 1978. A Note On Aru And Kota Cina. Indonesia, October, 26
Prawiroatmodjo, Dendasurono, 2005. Pendidikan Lingkungan Kelautan. Edisi kedua. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Ptak, Roderich, 2002. Kumpulan Rujukan Cina yang Mungkin Berkaitan Dengan Barus (Dari Dinasti Tang Sampai Dinasti Ming), dalam C. Guillot (ed.), Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor, hal. 105--138
Sharer, Robert J. And Wendy Ashmore., 1993. Archaeology Discovering Our Past. Second Edition. California: Mayfield Publishing Company
Sumarno, Edi, 2006. Mundurnya Kota Pelabuhan Tradisional di Sumatera Timur Pada Periode Kolonial, dalam Buletin Historisme No. 22/Tahun XI/Agustus 2006. Medan: USU Press, hal. 1--6
Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto, 2005. Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, hal. 8--9
Takashi, Sakai dan Naniek H. Wibisono, 2000. Laporan Penelitian Ekskavasi Situs Tirtayasa, Banten. Simposium Jepang ‘Keramik Hazen Ditemukan di Asia Tenggara’. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Tim Penyusun, 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Utomo, Danang W., 2002. Manik-manik Indo Pasifik: Bukti Hubungan Maritim di Nusantara dan Wilayah Sekitarnya, dalam M. Irfan Mahmud, Danang W.U., Hasanuddin, Budianto Hakim dan Nani Somba (eds.), Perspektif Etnoarkeologi-Arkeologi Sejarah: Tradisi, Jaringan Maritim, Dan Sejarah Budaya. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, hal. 97--116
Whitten, Anthony J., dkk., 1984. The Ecology Of Sumatera, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Ambary, H. Muarif, 1984. Further Notes On Classification Of Ceramics From The Excavation Of Kota Cina, dalam Studies On Ceramics, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 63--72
Astuti, Ambar, 1997. Pengetahuan Keramik. Yogyakarta: UGM Press
Daniels, R. B. dan Richard D. H., 1992. Soil Geomorphology, Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Dupoizat, Marie-France, 2002. Keramik Cina dari Barus dan dari Timur Dekat: Persamaan, Perbedaan dan Kesimpulan Awal, dalam C. Guillot (ed.), Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor, hal. 139--156
Harkantiningsih, Naniek, 2006. Aspek Arkeologi Dalam Penelitian Keramik. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Arkeologi. Jakarta: Puslitbang Arkenas.
Koestoro, L. P. dan Ery Sudewo, 2003. Sampan Sudur Itik, Temuan Di Desa Besar II Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dalam Berkala Arkeologi No: 11 / 2003. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 66--73
_______, dkk., 2004. Sekilas Balai Arkeologi Medan Dalam Pengembangan dan Pemasyarakatan Ilmu Serta Pengembangan Kebudayaan. Medan: Balai Arkeologi Medan
________, 2005a. Kaji Arkeologis Tinggalan Bawah Air Di Indonesia: Kemungkinan Dan Harapannya, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No: 16 / 2005. Medan: Balai Arkeologi, hal. 31--46
________, 2005b. Rempah Dan Perahu Di Perairan Sumatera Dalam Ungkapan Arkeologis Dan Historis, dalam Jurnal Arkeologi Indonesia. Jakarta: IAAI, hal. 41--64
Manguin, P. Y., 1989. The Trading Ships Of Insular South-East Asia, dalam PIA V. Jakarta: IAAI, hal. 200--219
McKinnon, E. E., dkk., 1978. A Note On Aru And Kota Cina. Indonesia, October, 26
Prawiroatmodjo, Dendasurono, 2005. Pendidikan Lingkungan Kelautan. Edisi kedua. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Ptak, Roderich, 2002. Kumpulan Rujukan Cina yang Mungkin Berkaitan Dengan Barus (Dari Dinasti Tang Sampai Dinasti Ming), dalam C. Guillot (ed.), Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor, hal. 105--138
Sharer, Robert J. And Wendy Ashmore., 1993. Archaeology Discovering Our Past. Second Edition. California: Mayfield Publishing Company
Sumarno, Edi, 2006. Mundurnya Kota Pelabuhan Tradisional di Sumatera Timur Pada Periode Kolonial, dalam Buletin Historisme No. 22/Tahun XI/Agustus 2006. Medan: USU Press, hal. 1--6
Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto, 2005. Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, hal. 8--9
Takashi, Sakai dan Naniek H. Wibisono, 2000. Laporan Penelitian Ekskavasi Situs Tirtayasa, Banten. Simposium Jepang ‘Keramik Hazen Ditemukan di Asia Tenggara’. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Tim Penyusun, 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Utomo, Danang W., 2002. Manik-manik Indo Pasifik: Bukti Hubungan Maritim di Nusantara dan Wilayah Sekitarnya, dalam M. Irfan Mahmud, Danang W.U., Hasanuddin, Budianto Hakim dan Nani Somba (eds.), Perspektif Etnoarkeologi-Arkeologi Sejarah: Tradisi, Jaringan Maritim, Dan Sejarah Budaya. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, hal. 97--116
Whitten, Anthony J., dkk., 1984. The Ecology Of Sumatera, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press