Dapur Gambir Di Kebun Lama Cina, Jejak Kegiatan Perekonomian Masa Lalu Sebagai Potensi Sumber Daya Arkeologi Pulau Lingga

Main Article Content

Lucas Partanda Koestoro

Abstract

Abstract
On the Lingga Island, in a location known as Kebun Lama Cina, it was found the remains of ‘Dapur Gambir’( a place for processing gambier) in the village area Kelume. It was also found ceramics fragment, the pedestals, ‘talud’ stone, and the tread and the remaining that’s colouring the site. Tracking the place with the rest of the culture that is often reported, throught the qualitative descriptive approach it has been identified the traces of past economic activity of Lingga Island, it happened when the area was an important part of the kingdom of Riau Lingga in the 18 century until yhe end of the early 10 century. As one of the objects of archeological resource potential. Its exixtance must be addressed wisely, concerning the preservation and the improvement of community welfare.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Koestoro, Lucas Partanda. 2018. “Dapur Gambir Di Kebun Lama Cina, Jejak Kegiatan Perekonomian Masa Lalu Sebagai Potensi Sumber Daya Arkeologi Pulau Lingga”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 14 (27). Medan, Indonesia, 83-109. https://doi.org/10.24832/bas.v14i27.160.

References

Asnan, Gusti. 2007. Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera. Yogyakarta: Ombak

Deetz, James. 1967. Invitation to Archaeology. New York: The National History Press

Groeneveldt, WP. 2009. Nusantara Dalam Catatan Tionghoa, diterjemahkan oleh Gatot Triwira. Depok: Komunitas Bambu

Heidhues, Mary Somers. 2008. Timah Bangka Dan Lada Mentok. Peran Masyarakat Tionghoa Dalam Pembangunan Pulau Bangka Abad XVIII s/d Abad XX, diterjemahkan oleh Asep Salmin dan Suma Miharja. Jakarta: Yayasan Nabil

Hurgronje, C Snouck, 1966. Gayo, Masyarakat dan Kebudayaannya Awal Abad Ke-20, diterjemahkan oleh Hatta Hasan Aman Asnah. Jakarta: Balai Pustaka

Kartodirdjo, Sartono. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500 - 1900. Dari Emporium Sampai Imperium, Jilid I. Jakarta: Gramedia

Koestoro, Lucas Partanda, Repelita Wahyu Oetomo & Ketut Wiradnyana. 2001. Penelitian Arkeologi Di Pulau Lingga, Kabupaten Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Berita Penelitian Arkeologi No. 05. Medan: Balai Arkeologi Medan

Koestoro, Lucas Partanda, Ery Soedewo & Ketut Wiradnyana. 2004. Arkeologi Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Berita Penelitian Arkeologi No. 11. Medan: Balai Arkeologi Medan

Marsden, William. 2008. Sejarah Sumatera. Depok: Komunitas Bambu

Mundardjito. 1981. “Etnoarkeologi: Peranannya Dalam Pengembangan Arkeologi di Indonesia”, makalah dalam Seminar Sejarah Nasional III di Jakarta, 10--15 Nopember 1981

Mundardjito. 1990. “Metode Penelitian Permukiman Arkeologis”, dalam Edi Sedyawati et al (eds.) Monumen, Seri Penerbitan Ilmiah No. 11. Depok: Fakultas Sastra UI

Naiola, B Paul., 1986. Tanaman Budidaya Indonesia. Jakarta: Yasaguna

Pelras, Christian. 2006. Manusia Bugis, diterjemahkan oleh Abdul Rahman Abu et al. Jakarta: Nalar

Ritonga, A Husin (ed.). 1995/1996. Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Sumatera Utara. Medan: Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Sumatera Utara

Sastrapradja, Setijati et al. 1980. Tanaman Industri. Jakarta: Balai Pustaka

Setiati, Dwi. 2008. “Ritual Sembahyang Thi Kong dan Cap Go Meh”, dalam Seri Terbitan Balai Pelestarian Jarahnitra Tanjungpinang No. 28. Tanjungpinang: Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional, hal. 45--64

Tim Penulis. 1977/1978. Sejarah Daerah Riau. Jakarta: Proyek Penelitian Dan Pencatatan Kebudayaan Daerah

Tjandrasasmita, Uka (ed.). 1993. Sejarah Nasional Indonesia Jilid III. Jakarta: Balai Pustaka

Untoro, Heriyanti Ongkodharma. 2006. Kebesaran Dan Tragedi Kota Banten. Jakarta: Kota Kita

Vasanty, Puspa. 1999. “Kebudayaan Orang Tionghoa Di Indonesia, dalam Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia”, dalam Koentjaraningrat (ed.) Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan, hal. 353--373