Pengaruh Kebudayaan Hoabinh dan Austronesia Prasejarah di Dataran Tinggi Tanoh Gayo
Main Article Content
Abstract
Abstract
'Tanoh Gayo' is a cultural area of the Gayo ethnic situated at the hghland of the Aceh province. The Tanah Gayo highland possesses an archeological site the Loyang Ujung Karang and Loyang Mendale that keep information of the ancient Hoabinh and Austronesian cultures. Such information that was acquired from an excavation has been learned through various cultural elements whose morphological and technological aspects identified through ethnoarchaeology method. The results show not only the two prehistoric cultures existence in the past but also their continued appearance in the beginning of the coming of Islam in the area.
Abstrak
Tanoh Gayo merupakan wilayah budaya masyarakat etnis Gayo yang terletak di dataran tinggi Provinsi Aceh. Di wilayah ini terdapat situs arkeologis yaitu Loyang Ujung Karang dan Loyang Mendale yang menyimpan informasi dari budaya Hoabinh dan Austronesia prasejarah. Keberadaan informasi tersebut diketahui dari berbagai unsur budaya yang terekam dalam ekskavasi yang selanjutnya diidentifikasi morfologi dan teknologinya serta dilakukan juga metode etnoarkeologi. Hasilnya tidak hanya diketahui kedua budaya prasejarah tersebut tetapi juga diketahui adanya keberlangsungan budaya prasejarah tersebut pada masa-masa awal masuknya Islam di wilayah ini.
Downloads
Article Details
References
Bellwood, Peter. 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Bowen, John. R. 1998. Religions in Practice, an Approach to The Anthropology of Religion. Washington: Allyn & Bacon
Bowen, John. R. 2003. Islam, Law and Equality in Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press
Forestier, Hubert.2007. Ribuan Gunung, Ribuan Alat batu: Prasejarah Song Keplek, Gunung Sewu, Jawa Timur. Jakarta: Gramedia
Hurgronje, Snouck. C. 1996. Gayo Masyarakat dan Kebudayaannya Awal Abad ke-20. diterjemahkan Hatta Hasan Aman Asnah. Jakarta: Balai Pustaka
Koentjaraningrat. 1981. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat
_________. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press
Mattews.J.M.1964. The Hoabinhhian in South East Asia and Elesewhere. ANU
Melalatoa, M. Junus. 1982. Kebudayaan Gayo. Jakarta: Balai Pustaka
_________. 2003. Gayo Etnografi Budaya Malu. Jakarta: Yayasan Budaya Tradisional dan Menbudpar
Saifuddin, Achmad Fedyani.2005. Antropologi Kontemporer, Suatu Pengatar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Prenada Media
Salmon, Merlee H. 1982. Philosophi And Archaeology. London. Academic Press
Simanjuntak, Truman. dkk. 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Puslitbang Arkenas
Simanjuntak, Truman. 2011. “Austronesia Prasejarah Di Indonesia” dalam Austronesia Dan Melanesia Di Nusantara, Mengungkap Asal Usul Dan Jatidiri Dari Temuan Arkeologis. Yogyakarta:Ombak. Hal: 1—22.
Soejono, R.P & R.Z. Leirissa.2009. Sejarah nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka
Sumijati. A. S. 1998, Nusantao dan Distribusi Gerabah Bau-Melayu, dalam makalah EHPA Cipayung 1998
Sztompka, Piötr. 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta:Prenada
Whitten, Aj, at. Al.1984 The Ecology of Sumatera. Yogyakarta: Gajahmada University Press
Wiradnyana, Ketut, 2011. Prasejarah Sumatera Bagian Utara, Konstribusinya Pada Kebudayaan Kini. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
__________, 2012a.”Indikasi Pembauran Budaya Hoabinh dan Austronesia di Pulau Sumatera Bagian Utara”, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala Vol XV No.1 Mei 2012. Medan: Balar Medan.
__________, 2012b.”Agrikultur Masa Prasejarah Di Situs Hoabinh Austronesia”, dalam Agrikultur Dalam Arkeologi. Medan: Balar Medan.
Wiradnyana, Ketut, dan Taufiqurahman Setiawan. 2011. Gayo Merangkai Identitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Wiradnyana, Ketut, dkk. 2012. Laporan Penelitian Arkeologi, Austronesia di Indonesia Bagian Barat: Kajian Budaya Austronesia Prasejarah dan Sesudahnya di Wilayah Budaya Gayo. Medan: Balar Medan (belum diterbitkan).