Struktur Organisasi Sosial Masa Prasejarah Ditinjau dari Cara Hidup dan Sistem Penguburan
Main Article Content
Abstract
Abstract
Nuclear family is the smallest social structure organization in general social habitat nowdays. The social structure organization which according to three factors : sex, age, and livelihood also has been indicated in mesolithic time, based on skeleton findings and buried arcaheological supplies in shells midden, NAD Province. After that time, the explanation of social organization/social structure would been more understood specially for the buried system.
Nuclear family is the smallest social structure organization in general social habitat nowdays. The social structure organization which according to three factors : sex, age, and livelihood also has been indicated in mesolithic time, based on skeleton findings and buried arcaheological supplies in shells midden, NAD Province. After that time, the explanation of social organization/social structure would been more understood specially for the buried system.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Wiradnyana, Ketut. 2018. “Struktur Organisasi Sosial Masa Prasejarah Ditinjau Dari Cara Hidup Dan Sistem Penguburan”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 10 (19). Medan, Indonesia, 41-53. https://doi.org/10.24832/bas.v10i19.268.
References
Aziz, Fadhila Arifin, 1999.Sarkofagus Munduk Tumpeng: Visualisasi Keseimbangan antara Dunia Idea Dengan Dunia Materi dalam Naditira Widya No.3/1999. Banjarmasin:Balai Arkeologi Banjarmasin, hal.1--11
Bellwood, Peter, 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Bernadeta, 1997. Peranan Erong Dalam Sistem Penguburan Pada Masyarakat Toraja, dalam Tomanurung, Edisi II.1996/1997. Ujungpandang: Balai Arkeologi Ujungpandang. Hal. 37 -- 42
Fahriani, Ipak, 1999. Sistem Penguburan Megalitik di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, dalam Jejak-Jejak Arkeologi No.1. Manado: Balai Arkeologi Manado, hal. 17--30
Gede, Dewa Kompiang, 1996. Tradisi Megalitik di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur dalam Forum Arkeologi No. I/1996-1997. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar, hal. 15--27
Hartatik, 2000. Bangunan Kubur di Kalimantan, dalam Naditira Widya No.04/2000. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin. Hal. 78 – 88
Haviland, William.A., 1988. Agama dan Magi. Antropologi 2. Jakarta: Erlangga
Heekern, HR.van., 1972. The Stone Age of Indonesia. The Hague: Martinus Nijhoff
Ihromi,T.O., 2006.Pokok Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Kinnon, E. Edward, 1990. The Hoabinhhian In The Wampu/Lau Biang Valley Of Northeastern Sumatera. Yogyakarta: IPPA (an update).
Koentjaraningrat, 1981. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat
Koentjaraningrat, 1997. Pengantar Antropologi II. Jakarta: Rineka Cipta
Matthews .J.M., 1964. The Hoabinhhian In South East Asia And Elsewhere. ANU
Nasruddin, 1997. Laporan Penelitian Situs Bukit Kerang Di Pesisir Timur Sumatera Utara dan Aceh Timur. Jakarta: Puslit Arkenas (tidak diterbitkan).
Simanjuntak, Harry Truman, 1977. Laporan Penelitian Arkeologi Kecamatan Hinai (tidak diterbitkan)
Soejono, R.P., 1984. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta. Depdikbud
Subagya, Rahmat, 1979. Agama Asli Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan dan Yayasan Cipta Loka Caraka
Sukendar, Haris, 1980. Tinjauan Tentang Peninggalan Tradisi Megalitik di daerah Sulteng, dalam PIA V. Jakarta: Puslit Arkenas
Wiradnyana, Ketut 1996. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi Survey Bukit Kerang di Aceh Timur, D.I. Aceh (tidak diterbitkan)
---------------------, 1998. Bukit Kerang Masjid Kec. Bendahara, Aceh Timur (analisa temuan dan analogi). Sangkhakala No 3. Medan: Balar Medan, hal 1--14
---------------------, 1998. Ekskavasi Situs Bukit Kerang Pangkalan Kabupaten Aceh. Sangkhakala No 4. Medan: Balai Arkeologi Medan
Yuniawati, Dwi Yani, 1996. Variabel Penentu dalam Analisis Kubur Untuk Melihat Stratifikasi Sosial, dalam PIA VII. Jakarta: Puslit Arkenas, hal. 200--213
Bellwood, Peter, 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Bernadeta, 1997. Peranan Erong Dalam Sistem Penguburan Pada Masyarakat Toraja, dalam Tomanurung, Edisi II.1996/1997. Ujungpandang: Balai Arkeologi Ujungpandang. Hal. 37 -- 42
Fahriani, Ipak, 1999. Sistem Penguburan Megalitik di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, dalam Jejak-Jejak Arkeologi No.1. Manado: Balai Arkeologi Manado, hal. 17--30
Gede, Dewa Kompiang, 1996. Tradisi Megalitik di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur dalam Forum Arkeologi No. I/1996-1997. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar, hal. 15--27
Hartatik, 2000. Bangunan Kubur di Kalimantan, dalam Naditira Widya No.04/2000. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin. Hal. 78 – 88
Haviland, William.A., 1988. Agama dan Magi. Antropologi 2. Jakarta: Erlangga
Heekern, HR.van., 1972. The Stone Age of Indonesia. The Hague: Martinus Nijhoff
Ihromi,T.O., 2006.Pokok Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Kinnon, E. Edward, 1990. The Hoabinhhian In The Wampu/Lau Biang Valley Of Northeastern Sumatera. Yogyakarta: IPPA (an update).
Koentjaraningrat, 1981. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat
Koentjaraningrat, 1997. Pengantar Antropologi II. Jakarta: Rineka Cipta
Matthews .J.M., 1964. The Hoabinhhian In South East Asia And Elsewhere. ANU
Nasruddin, 1997. Laporan Penelitian Situs Bukit Kerang Di Pesisir Timur Sumatera Utara dan Aceh Timur. Jakarta: Puslit Arkenas (tidak diterbitkan).
Simanjuntak, Harry Truman, 1977. Laporan Penelitian Arkeologi Kecamatan Hinai (tidak diterbitkan)
Soejono, R.P., 1984. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta. Depdikbud
Subagya, Rahmat, 1979. Agama Asli Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan dan Yayasan Cipta Loka Caraka
Sukendar, Haris, 1980. Tinjauan Tentang Peninggalan Tradisi Megalitik di daerah Sulteng, dalam PIA V. Jakarta: Puslit Arkenas
Wiradnyana, Ketut 1996. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi Survey Bukit Kerang di Aceh Timur, D.I. Aceh (tidak diterbitkan)
---------------------, 1998. Bukit Kerang Masjid Kec. Bendahara, Aceh Timur (analisa temuan dan analogi). Sangkhakala No 3. Medan: Balar Medan, hal 1--14
---------------------, 1998. Ekskavasi Situs Bukit Kerang Pangkalan Kabupaten Aceh. Sangkhakala No 4. Medan: Balai Arkeologi Medan
Yuniawati, Dwi Yani, 1996. Variabel Penentu dalam Analisis Kubur Untuk Melihat Stratifikasi Sosial, dalam PIA VII. Jakarta: Puslit Arkenas, hal. 200--213