KAJIAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA PENULISAN PUSTAHA LAKLAK PODA NI TABAS NA RAMBU DI PORHAS
Main Article Content
Abstract
Pustaha Laklak Poda Ni Tabas Na Rambu Di Porhas merupakan karya sastra masyarakat Mandailing yang isinya tentang mantra. Terdapat dua unsur dalam mengkaji karya sastra yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana bentuk unsur intrinsik dan ekstrinsik Pustaha Laklak Poda Ni Tabas Na Rambu Di Porhas? Tujuannya untuk mendeskripsikan unsur intrinsik dan ekstrinsik naskah kuno tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pustaha laklak ini bertema nasihat dari mantra Rambu Di Porhas untuk melawan musuh. Naskah kuno ini memperlihatkan bahwa penulis merupakan orang yang pintar, sangat penting dan berpengaruh dalam kegiatan ritual. Dari sisi tipografi, naskah ini ditulis menggunakan aksara Batak (tulak-tulak). Tidak ditemukan pemenggalan kata dan jeda. Enjambemen pada naskah ini tetap terlihat meskipun tidak sesuai dengan baris ataupun tanda baca. Akuilirik dan sekaligus penulis naskah ditemukan dengan adanya penggunaan kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti milik orang pertama tunggal. Rima tidak ditemukan pada naskah ini. Citraan penulis digambarkan sebagai orang yang memiliki pengetahuan luas dan hebat. Ragam bahasa yang digunakan adalah hata sibaso atau hato hadatuan. Pustaha ini ditulis di Mandailing pada waktu pengaruh agama Islam dan kolonial di Mandailing namun masyarakatnya masih menganut kepercayaan roh leluhur. Kebiasaan perang antar huta atau etnis lain juga tergambar jelas dari isi pustaha yang sebagian besar berisi mantra dan ramalan.
Downloads
Article Details
References
Hardjana, A. 1985. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia.
Ikram, Achadiati. 1997. Filologia Nusantara. Titik Pudjiastuti. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kozok, Uli. 1999. Warisan Leluhur Sastra Lama Dan Aksara Batak. Jakarta: EFEO dan Kepustakaan Populer Gramedia.
Lubis, Zulkifli. 1994. “Laporan Penelitian:Sistem Medis Tradisional Batak Suatu Kajian Antropologi Terhadap Naskah Kuno Pustaha Dari Sumatera Utara.” Tokyo, Japan.
Nasoichah, Churmatin, Nenggih Susilowati, Repelita Wahyu Oetomo, Taufiqurrahman Setiawan, and Ery Soedewo. 2017. “Sumber-Sumber Tertulis Beraksara Angkola-Mandailing Di Kab. Mandailing Natal, Kab. Tapanuli Selatan, Dan Kab. Padang Lawas Utara.” Berita Penelitian Arkeologi 31: 1–59.
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pradopo, R.D. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik Dan Penerapannya. Yogyakarta: pustaka pelajar.
Setiadi, David, and Asep Firdaus. 2015. “Teks Mantra Embeung Beurang Seputar Kehamilan Dan Kelahiran Bayi Di Cidolog Kabupaten Sukabumi.” In Seminar Nasional Paramasastra 3 Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya Dalam Paradigma Kekinian, 377–85. Surabaya: Universitas Negeri surabaya.
stanton, robert. 1965. An Introduction to Fiction. new york: holt, rinehart and winston.
Suwondo, Tirto. 1994. “Analisis Struktural: Salah Satu Model Pendekatan Dalam Penelitian Sastra.” In Jabrohim, Ed, Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Masyarakat Poetika Indonesia IKIP Muhammadiyah Yogyakarta.
Widayat, Afandy. 2006. Teori Sastra Jawa. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Diktat.
Zulfahnur. 2016. Teori Sastra. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.