Tokoh Surrya (Juru Pāndai) dalam Penulisan Prasasti Gunung Tua (Bhatāra Lokanātha)
Main Article Content
Abstract
Abstract
The mention of the name of Pāndai is rarely to be found in an inscription without any mention of the name of a king, royal official or a person who receives the inscription. His ability in mastering bilingual and expertise in making a statue Lokanātha, which is an important figure in Buddhism, not make an ordinary pāndai. He is mentioned in the inscription by the name of Suryya. In Mandailing society, Suryya is associated with their ancestors named Namora Pande Bosi.
The mention of the name of Pāndai is rarely to be found in an inscription without any mention of the name of a king, royal official or a person who receives the inscription. His ability in mastering bilingual and expertise in making a statue Lokanātha, which is an important figure in Buddhism, not make an ordinary pāndai. He is mentioned in the inscription by the name of Suryya. In Mandailing society, Suryya is associated with their ancestors named Namora Pande Bosi.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Nasoichah, Churmatin. 2018. “Tokoh Surrya (Juru Pāndai) Dalam Penulisan Prasasti Gunung Tua (Bhatāra Lokanātha)”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 12 (24). Medan, Indonesia, 113-27. https://doi.org/10.24832/bas.v12i24.212.
References
Bhattacharyya, Ma., Ph. D. Benoytosh, 1958. The Indian Buddhist Iconography. Calcutta: Firma K. L. Mukhopadhyay.
Brandes, J.L.A., 1913. “Oud Javaansche Orkonden”. Disunting oleh N.J. Krom, VBG, LX. Batavia: Albrecht & Co.; ‘s Gravenhage: Martinus Nijhoff.
Damais, L.-Ch., 1955. “Etudes d’épigraphie Indonésienne, IV: discussion de la date des inscriptions”, dalam BÈFEO XLVII(1), Paris: Ecole Francaise d’Extreme Orient, hal. 1—290.
Gonda, J., 1991. “Proses Peminjaman di Asia Tenggara”, dalam Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Kanisius, hal. 47--71.
Kartoatmodjo, M.M. Sukarto, 1991. “Peranan Golongan “Asta Candala” Dalam Perekonomian Indonesia Kuno”, dalam Analisis Hasil Penelitian arkeologi II, Trowulan, 8-11
November 1988 Jilid II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 60— 65.
Kempers, A.J. Bernet, 1959. Ancient Indonesian Art. Cambridge: Harvard University Press.
Kozok, Uli, 2006. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah. Naskah Melayu yang Tertua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kridalaksana, Harimurti, 1991. “Pengantar Tentang Pendekatan Historis Dalam Kajian Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia”, dalam Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Kanisius, hal. 1--21.
Lubis, Mhd. Arbain, 1993. Sejarah Marga-Marga Asli Di Tanah Mandailing. Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sumatera Utara.
Montana, Suwedi, 1993. “Pande Dalam Masyarakat Jawa, Pelaku Mysterious Art of Metallurgy”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 261--266.
Nastiti, Titi Surti, 1993. “Pandai Logam Dalam Kehidupan Masyarakat Jawa Kuno”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 267--280.
Setianingsih, Rita Margaretha, dkk., 2003. Berita Penelitian Arkeologi No. 10. Medan: Balai Arkeologi Medan.
Shakya, Min Bahadur, 1994. The Iconography of Nepalese Buddhism. Kathmandu, Nepal: Handicraft Association of Nepal bekerja sama dengan ZDH/Technonet Asia Partnership Programme.
Soedewo, Ery, 2007. “Kemelayuan dan Batas-Batasnya Pada Masa Hindu-Buddha”, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No. 20. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 19—36.
Subroto, PH., 1980. “Kelompok Kerja Pandai Besi Pada Relief Candi Sukuh”, dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi, Cibulan, 21-25 Februari 1977. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 342--357.
Sugono, Dendy, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suhadi, Machi, dkk., 1986. “Laporan Penelitian Epigrafi Jawa Tengah”, dalam Berita Penelitian Arkeologi No. 37. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Susanto, R.M., 1993. “Logam Sebagai Bahan Salah Satu Alat Upacara Kajian Pada Relief Candi”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 193--196.
Tjahjono, Baskoro D., 1993. “Permasalahan Klasifikasi Pandai Besi Pada Masa Klasik”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 209--215.
Triwurjani, Rr., 1993. “Hubungan Antara Bahan, Bentuk, dan Fungsi Artefak Perunggu di Indonesia”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 101--109.
Utomo, Bambang Budi, 2007. Prasasti-prasasti Sumatra. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
Zoetmulder, P.J., 1995. Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://www.mandailing.org/ind/kekrabatan-ren6.html
Brandes, J.L.A., 1913. “Oud Javaansche Orkonden”. Disunting oleh N.J. Krom, VBG, LX. Batavia: Albrecht & Co.; ‘s Gravenhage: Martinus Nijhoff.
Damais, L.-Ch., 1955. “Etudes d’épigraphie Indonésienne, IV: discussion de la date des inscriptions”, dalam BÈFEO XLVII(1), Paris: Ecole Francaise d’Extreme Orient, hal. 1—290.
Gonda, J., 1991. “Proses Peminjaman di Asia Tenggara”, dalam Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Kanisius, hal. 47--71.
Kartoatmodjo, M.M. Sukarto, 1991. “Peranan Golongan “Asta Candala” Dalam Perekonomian Indonesia Kuno”, dalam Analisis Hasil Penelitian arkeologi II, Trowulan, 8-11
November 1988 Jilid II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 60— 65.
Kempers, A.J. Bernet, 1959. Ancient Indonesian Art. Cambridge: Harvard University Press.
Kozok, Uli, 2006. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah. Naskah Melayu yang Tertua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kridalaksana, Harimurti, 1991. “Pengantar Tentang Pendekatan Historis Dalam Kajian Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia”, dalam Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Kanisius, hal. 1--21.
Lubis, Mhd. Arbain, 1993. Sejarah Marga-Marga Asli Di Tanah Mandailing. Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sumatera Utara.
Montana, Suwedi, 1993. “Pande Dalam Masyarakat Jawa, Pelaku Mysterious Art of Metallurgy”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 261--266.
Nastiti, Titi Surti, 1993. “Pandai Logam Dalam Kehidupan Masyarakat Jawa Kuno”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 267--280.
Setianingsih, Rita Margaretha, dkk., 2003. Berita Penelitian Arkeologi No. 10. Medan: Balai Arkeologi Medan.
Shakya, Min Bahadur, 1994. The Iconography of Nepalese Buddhism. Kathmandu, Nepal: Handicraft Association of Nepal bekerja sama dengan ZDH/Technonet Asia Partnership Programme.
Soedewo, Ery, 2007. “Kemelayuan dan Batas-Batasnya Pada Masa Hindu-Buddha”, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No. 20. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 19—36.
Subroto, PH., 1980. “Kelompok Kerja Pandai Besi Pada Relief Candi Sukuh”, dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi, Cibulan, 21-25 Februari 1977. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 342--357.
Sugono, Dendy, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suhadi, Machi, dkk., 1986. “Laporan Penelitian Epigrafi Jawa Tengah”, dalam Berita Penelitian Arkeologi No. 37. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Susanto, R.M., 1993. “Logam Sebagai Bahan Salah Satu Alat Upacara Kajian Pada Relief Candi”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 193--196.
Tjahjono, Baskoro D., 1993. “Permasalahan Klasifikasi Pandai Besi Pada Masa Klasik”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 209--215.
Triwurjani, Rr., 1993. “Hubungan Antara Bahan, Bentuk, dan Fungsi Artefak Perunggu di Indonesia”, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi IV, Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 101--109.
Utomo, Bambang Budi, 2007. Prasasti-prasasti Sumatra. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
Zoetmulder, P.J., 1995. Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://www.mandailing.org/ind/kekrabatan-ren6.html