Pemanfaatan dan Pengembangan Obyek Arkeologi di Padang Lawas dan Padang Lawas Utara Sebagai Kawasan Wisata Budaya Terpadu

Main Article Content

Repelita Wahyu Oetomo

Abstract

Abstract
Padang Lawas area has many archaeological remains. This potential will be very interesting if the utilization anddevelopment as a tourism destination combined with other natural resources, such as natural conditions, flora, and fauna.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Oetomo, Repelita Wahyu. 2018. “Pemanfaatan Dan Pengembangan Obyek Arkeologi Di Padang Lawas Dan Padang Lawas Utara Sebagai Kawasan Wisata Budaya Terpadu”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 14 (27). Medan, Indonesia, 148-64. https://doi.org/10.24832/bas.v14i27.163.

References

Bosch, FDK. 1930. “Verslag van Een Reis Doon Sumatera”, dalam Oudheidkundige Verslag. Albrecht & Co. hal : 78 - 104

Utomo, Bambang Budi. 1996. “Kompleks Percandian Padang Lawas: Sebuah Kompleks Pusat Upacara Agama Buddha Wajrayana”, dalam Jurnal Arkeologi Malaysia. Selangor Darul Ihsan: Ikatan Ahli Arkeologi Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia. Hal: 60 - 93

Schitger, F.M. 1937. The Archaeology of Hindoo Sumatera. Leiden: E.J. Brill

Siahaan, E.K. 1982. Monografi Kebudayaan Angkola-Mandailing di Kabupaten Tapanuli Selatan. Medan: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Soekadijo, RG, 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Susetyo, Sukawati dan Bambang Budi Utomo. 2002. Penelitian Permukiman Kuna Kompleks Percandian Padang Lawas di Tepian Daerah Aliran Sungai Sirumambe, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi, Tidak diterbitkan

Susetyo, Sukawati. 2010. Kepurbakalaan Padang Lawas, Sumatera Utara: Tinjauan Gaya Seni Bangun, Seni Arca Dan Latar Belakang Keagamaan (Tesis). Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Arkeologi, Tidak diterbitkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>