Rumah Tinggal Tjong A Fie: Akulturasi dalam Arsitektur Bangunan pada Akhir Abad ke-19 di Kota Medan
Main Article Content
Abstract
Abstract
Tjong A Fie’s residence is one of the monument of the Colonial buildings are situated on Jl. Ahmad Yani, no. 105, Kesawan, Medan, North Sumatera. The building was built in 1885 to 1900. This paper aims to examine architectural styles that affect Tjong A Fie’s house. Scope of the study include: the pattern layout, layout, construction, decorative ornaments used in. The approach used is qualitative descriptive research. Data collection using direct observation in the field, but it also carried an interview. To deepen the analysis is conducted literature study which related to the topic under study. Sources of data used in this study is artifact and textual. Architectural style Tjong A Fie's house is the result of acculturation of Chinese architecture, Colonial and Malay.
Tjong A Fie’s residence is one of the monument of the Colonial buildings are situated on Jl. Ahmad Yani, no. 105, Kesawan, Medan, North Sumatera. The building was built in 1885 to 1900. This paper aims to examine architectural styles that affect Tjong A Fie’s house. Scope of the study include: the pattern layout, layout, construction, decorative ornaments used in. The approach used is qualitative descriptive research. Data collection using direct observation in the field, but it also carried an interview. To deepen the analysis is conducted literature study which related to the topic under study. Sources of data used in this study is artifact and textual. Architectural style Tjong A Fie's house is the result of acculturation of Chinese architecture, Colonial and Malay.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Christyawaty, Eny. 2018. “Rumah Tinggal Tjong A Fie: Akulturasi Dalam Arsitektur Bangunan Pada Akhir Abad Ke-19 Di Kota Medan”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 14 (27). Medan, Indonesia, 52-70. https://doi.org/10.24832/bas.v14i27.158.
References
Avan, Alexandar. 2010. Parijs Van Soematra, Medan: Rainmaker
Buiskool, Dirk. 2005. “Medan, A Plantation City on the East Coast of Sumatera 1870 – 1942”, dalam Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-Kota di Indonesia. Yogyakarta: Ombak, hal. 275--300
Handinoto. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya 1870 – 1940. Yogyakarta: Andi Offset dan LPM Universitas Petra
Handinoto. 1990. Sekilas tentang Arsitektur Cina pada Akhir Abad ke 19 di Pasuruan dalam Jurnal Dimensi, Vol 15/Juli 1990. Surabaya: Universitas Kristen Petra, hal. 1--18
Koestoro, dkk. 2006. Medan, Kota di Pesisir Timur, Sumatera Utara dan Peninggalan Tuanya, Medan: Balar Medan
Kohl, D.G. 1984. Chinnese Architecture in The Straits Settlementan Western Malaya: Temples, Kongsis and Houses. Kuala Lumpur: Heinemann Asia
Lilinanda, RP. 1998. Inventarisasi Karya Arsitektur Cina di Kawasan Pecinan Surabaya, Laporan Penelitian, Surabaya: Universitas Kristen Petra
Mudra, Mahyudin Al. 2004. Rumah Melayu: Memangku Adat Menjemput Zaman. Yogyakarta: BPKB Melayu dan AdiCita
Pratiwo. 2009. Mencari Semangat Zaman: Arsitektur Cina di Indonesia Masa Kini dalam Masa Lalu dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia (ed. Nas, Peter J). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hal. 89--103
Puspa, Dewi, dkk. 2000. Kelenteng Kuno di DKI Jakarta dan Jawa Barat, Jakarta: Depdiknas
Shanti, Desril Riva. 2007. “Akulturasi Arsitektural pada Bangunan Rumah Tinggal di Pecinan Kota Cirebon pada Abad XIX”, dalam Permukiman, Lingkungan, dan Masyarakat. Bandung: Balai Arkeologi Bandung, hal. 53--62
Soekiman, Djoko. 2000. Kebudayaan Indis, Yogyakarta: Bentang
Susilowati, dkk. 2000. Peninggalan Arkeologis di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat dalam Berita Penelitian Arkeologi No. 03. Medan: Balai Arkeologi Medan
Too, Lilian. 1995. Feng Shui, Jakarta: Elex Media Computindo
Widayati, Naniek. 2004. “Telaah Arsitektur Berlanggam Cina di Jalan Pejagalan Raya Nomor 62 Jakarta Barat”, dalam Jurnal Dimensi Tehnik Arsitektur, Vol 32, No. 1, Juli 2004, Surabaya: Universitas Kristen Petra, hal. 42--56
Buiskool, Dirk. 2005. “Medan, A Plantation City on the East Coast of Sumatera 1870 – 1942”, dalam Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-Kota di Indonesia. Yogyakarta: Ombak, hal. 275--300
Handinoto. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya 1870 – 1940. Yogyakarta: Andi Offset dan LPM Universitas Petra
Handinoto. 1990. Sekilas tentang Arsitektur Cina pada Akhir Abad ke 19 di Pasuruan dalam Jurnal Dimensi, Vol 15/Juli 1990. Surabaya: Universitas Kristen Petra, hal. 1--18
Koestoro, dkk. 2006. Medan, Kota di Pesisir Timur, Sumatera Utara dan Peninggalan Tuanya, Medan: Balar Medan
Kohl, D.G. 1984. Chinnese Architecture in The Straits Settlementan Western Malaya: Temples, Kongsis and Houses. Kuala Lumpur: Heinemann Asia
Lilinanda, RP. 1998. Inventarisasi Karya Arsitektur Cina di Kawasan Pecinan Surabaya, Laporan Penelitian, Surabaya: Universitas Kristen Petra
Mudra, Mahyudin Al. 2004. Rumah Melayu: Memangku Adat Menjemput Zaman. Yogyakarta: BPKB Melayu dan AdiCita
Pratiwo. 2009. Mencari Semangat Zaman: Arsitektur Cina di Indonesia Masa Kini dalam Masa Lalu dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia (ed. Nas, Peter J). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hal. 89--103
Puspa, Dewi, dkk. 2000. Kelenteng Kuno di DKI Jakarta dan Jawa Barat, Jakarta: Depdiknas
Shanti, Desril Riva. 2007. “Akulturasi Arsitektural pada Bangunan Rumah Tinggal di Pecinan Kota Cirebon pada Abad XIX”, dalam Permukiman, Lingkungan, dan Masyarakat. Bandung: Balai Arkeologi Bandung, hal. 53--62
Soekiman, Djoko. 2000. Kebudayaan Indis, Yogyakarta: Bentang
Susilowati, dkk. 2000. Peninggalan Arkeologis di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat dalam Berita Penelitian Arkeologi No. 03. Medan: Balai Arkeologi Medan
Too, Lilian. 1995. Feng Shui, Jakarta: Elex Media Computindo
Widayati, Naniek. 2004. “Telaah Arsitektur Berlanggam Cina di Jalan Pejagalan Raya Nomor 62 Jakarta Barat”, dalam Jurnal Dimensi Tehnik Arsitektur, Vol 32, No. 1, Juli 2004, Surabaya: Universitas Kristen Petra, hal. 42--56