Toguan dan Batu Siungkap Ungkapon, Paradigma Objek Arkeologis Bagi Masyarakat Batak Toba di ipang

Main Article Content

Ketut Wiradnyana

Abstract

Abstract
The paradigm of archaeological objects in Tipang called Toguan and Siungkap ungkapon stones should be revealed in order to interpret the meaning they contain. Those objects have been dead monument due to the loss of cultural elements that make it difficult for the local people to understand. Emic and ethical sorting, supported by the qualitative method with the inductive reasoning, is done to discover what the local people and various sources or cross-cultural concepts understand of their philosophy. The comparative study on the archaeological objects meanings results in the interpretation of Toguan and Siungkap ungkapon stones as a single entity of symbolism or medium to various rites to reach the ancestors. On the other hand, their separate entity interpretations will suggest Toguan as a part of a farming rite area and Siungkap ungkapon stone as a part of a suggested farming procession.

Abstrak
Pengungkapan atas paradigma objek arkeologis di Tipang yang disebut Toguan dan Batu Siungkap ungkapon dalam kaitannya dengan pemahaman makna yang dikandungnya. Makna objek tersebut kurang jelas dipahami masyarakat pendukungnya akibat perubahan unsur budaya sehingga menjadikan sifatnya died monument. Untuk memahami kedua objek dimaksud maka dilakukan pemilahan menurut tataran emik dan etik, sehingga akan dipahami konsep menurut pengertian masyarakat lokal dan juga konsep-konsep dalam berbagai sumber/lintas budaya. Untuk itu maka metode yang digunakan adalah kualitatif dengan alur penalaran induktif. Perbandingan makna objek pada masyarakat dengan data etik tersebut maka akan didapatkan pemahaman bahwa, jika Toguan dan Batu Siungkap ungkapon itu dimaknai sebagai satu kesatuan objek, yaitu sebagai areal berbagai ritus sehingga Batu Siungkap ungkapon itu bermakna sebagai simbol atau media penghubung nenek moyang. Sedangkan jika kedua objek arkeologis dimaknai masing-masing sebagai kesatuan yang berbeda maka Toguan itu merupakan areal ritus pertanian dan Batu Siungkap ungkapon sebagai bagian dari saran prosesi ritus pertanian.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wiradnyana, Ketut. 2018. “Toguan Dan Batu Siungkap Ungkapon, Paradigma Objek Arkeologis Bagi Masyarakat Batak Toba Di Ipang”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 17 (1). Medan, Indonesia, 1-19. https://doi.org/10.24832/bas.v17i1.90.

References

Abdullah, Irwan. 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Angrosino, Michel.2011. Menempatkan Ulang Observasi ke Dalam Konteks: Enografi, Pedagogi, Dan prospeknya Bagi Agenda Politik Progresif dalam Norman K Denzin & Yvonna S. Lincoln. The Sage Handbook Qualitative Research 2.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 86-114

Bellwood, Peter. 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Charmaz, Kathy. 2011.Grounded Theory Pada Abad XXI dalam Norman K Denzin & Yvonna S. Lincoln. The Sage Handbook Qualitative Research 1.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 547-580

Daeng, Hans,J. 2005. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan, Tinjauan Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Geertz, Clifford.1995. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta:Kanisius

Hutasoit, Edy. 2014. Borsak Bimbinan Hutasoit dari Bona Pasogit Tipang.Tp:Tipang

Isaacs, Harold. R. 1993. Pemujaan Terhadap Kelompok Etnis, Identitas Kelompok dan Perubahan Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Jones, Pip. 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial, Dari teori Fungsionalisme Hingga Post-Modernisme. Jakarta:yayasan Pustaka Obor

Koentjaraningrat.1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta; Universitas Indonesia Press

Ritzer, George. 2011. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Radjagrafindo Persada

Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial, Sketsa Teori dan Refleksi Metodelogi Kasus Indonesia. Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya

Sarup, Madan. 2011. Postrukturalisme & Posmodernisme. Yogyakarta: Jalasutra

Simanjuntak, B. Antonius & S.T. Situmorang. 2004. Arti dan Fungsi Tanah Bagi Masyarakat Batak. Medan: Kelompok Studi Pengembangan Masyarakat

Simanjuntak, B. Antonius. 2006. Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba Hingga 1945. Suatu Pendekatan Sejarah Antroplogi Politik Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Soejono. R.P. 2008. Sistem-Sistem Penguburan Pada Akhir Masa Prasejarah Di Bali. Jakarta: Puslitbangarkenas

Sztompka, Piötr. 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta:Prenada

Vergouwen,J.C. 1986. Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba.Jakarta: Pustaka Azet

Wiradnyana, Ketut. 2010. Legitimasi Kekuasaan Pada Budaya Nias, Paduan Penelitian Arkeologi dan Antropologi. Jakarta: yayasan Obor Indonesia

__________. 2011. Prasejarah Sumatera Bagian Utara Konstribusinya Pada Kebudayaan Kini. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Wiradnyana, Ketut & Taufiqurrahman Setiawan. 2013. Jejak Peninggalan Tradisi Megalitik di Kabupaten Samosir. Pangururan: Dinas Parsenibud, kab. Samosir

Wiradnyana, Ketut & Lucas P. Koestoro. 2014. Laporan Peninjauan Arkeologis: Potensi Arkeologis Desa Tipang, Kec. Baktiraja, Kabupaten Humbang