Latar Belakang Perpindahan Pusat Kesultanan Deli dari Pekan Labuhan ke Kota Medan
Main Article Content
Abstract
Abstract
At the end of 19th century, the center of government of Sultanate Deli moved from north to south area – now, known as Medan. It is not simply effort to avoid marshy coast region. Other factors are the river estuary superficiality which causing degradation of environmental quality that impact to various life aspect.
At the end of 19th century, the center of government of Sultanate Deli moved from north to south area – now, known as Medan. It is not simply effort to avoid marshy coast region. Other factors are the river estuary superficiality which causing degradation of environmental quality that impact to various life aspect.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Jufrida, Jufrida. 2018. “Latar Belakang Perpindahan Pusat Kesultanan Deli Dari Pekan Labuhan Ke Kota Medan”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 11 (22). Medan, Indonesia, 61-68. https://doi.org/10.24832/bas.v11i22.244.
References
Breman, Jan, 1997. Menjinakkan Sang Kuli, Politik Kolonial pada Awal Abad ke-20. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti dan KITLV
Husny, Tengku HM Lah, 1975. Lintasan Sejarah Peradaban dan Budaya Penduduk Melayu Pesisir Deli Sumatera Timur 1612 -- 1950. Medan: BP Husni
Jufrida, 1999. Arsitektur Istana Maimoon, Medan, Sumatera Utara, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No. 05/1999. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 38 -- 47
-------------- & Ery Soedewo, 2004. Jejak Kejayaan Deli di Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No. 13/2004. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 30 -- 38
Koestoro, Lucas Partanda et al., 2006. Medan, Kota Di Pesisir Timur Sumatera Utara Dan Peninggalan Tuanya. Medan: Balai Arkeologi Medan
Notohadiprawiro, Tejoyuwono, 1986. Tanah Estuarin, Watak, Sifat, Kelakuan dan Kesuburannya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Pelzer, Karl J, 1985. Toean Keboen dan Petani : Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria. Jakarta: Sinar Harapan
Perret, Daniel. 1997. Dari Perkebunan Tempatan Hingga Perladangan Kolonial: Perubahan Politik, Ekonomi dan Sosial di Sumatera Timur Laut, dalam Cultures in Contact. Jakarta: EFEO, hal. 89 -- 113
Ratna, 2006. Labuhan Deli: Riwayatmu Dulu, dalam Historisme No. 22. Medan: Departemen Sejarah FS USU, hal. 7 -- 13
Sinar, Tengku Luckman, 1971. Sari Sejarah Serdang. Medan: tp
Sumarno, Edi, 2006. Mundurnya Kota Pelabuhan Tradisional di Sumatera Timur pada Periode Kolonial, dalam Historisme No. 22. Medan: Departemen Sejarah FS USU, hal. 1 -- 6
Syaifuddin, Wan, 2003. Kronik Mahkota Kesultanan Serdang. Medan: Yandira Agung
Husny, Tengku HM Lah, 1975. Lintasan Sejarah Peradaban dan Budaya Penduduk Melayu Pesisir Deli Sumatera Timur 1612 -- 1950. Medan: BP Husni
Jufrida, 1999. Arsitektur Istana Maimoon, Medan, Sumatera Utara, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No. 05/1999. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 38 -- 47
-------------- & Ery Soedewo, 2004. Jejak Kejayaan Deli di Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No. 13/2004. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 30 -- 38
Koestoro, Lucas Partanda et al., 2006. Medan, Kota Di Pesisir Timur Sumatera Utara Dan Peninggalan Tuanya. Medan: Balai Arkeologi Medan
Notohadiprawiro, Tejoyuwono, 1986. Tanah Estuarin, Watak, Sifat, Kelakuan dan Kesuburannya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Pelzer, Karl J, 1985. Toean Keboen dan Petani : Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria. Jakarta: Sinar Harapan
Perret, Daniel. 1997. Dari Perkebunan Tempatan Hingga Perladangan Kolonial: Perubahan Politik, Ekonomi dan Sosial di Sumatera Timur Laut, dalam Cultures in Contact. Jakarta: EFEO, hal. 89 -- 113
Ratna, 2006. Labuhan Deli: Riwayatmu Dulu, dalam Historisme No. 22. Medan: Departemen Sejarah FS USU, hal. 7 -- 13
Sinar, Tengku Luckman, 1971. Sari Sejarah Serdang. Medan: tp
Sumarno, Edi, 2006. Mundurnya Kota Pelabuhan Tradisional di Sumatera Timur pada Periode Kolonial, dalam Historisme No. 22. Medan: Departemen Sejarah FS USU, hal. 1 -- 6
Syaifuddin, Wan, 2003. Kronik Mahkota Kesultanan Serdang. Medan: Yandira Agung