Variasi Bentuk Rumah Panggung di Kota Medan dan Sekitarnya

Main Article Content

Jufrida Jufrida

Abstract

Abstract
Malay tribe generally erected colonnaded building or storeyed house, including those who live in Medan. Storeyed houses located in Medan were partly built in colonial period (end of 19th century) to early independences (mid of 20th century). Construction of the building and its ridge shape are highly varied.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Jufrida, Jufrida. 2018. “Variasi Bentuk Rumah Panggung Di Kota Medan Dan Sekitarnya”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 12 (24). Medan, Indonesia, 160-69. https://doi.org/10.24832/bas.v12i24.216.

References

Al-Mudra, Mahyudin, 2004. Rumah Melayu, Memangku Adat Menjemput Zaman. Yogjakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.

Ekoprawoto, Amran, 2007. “Citra Rumah Tradisional Melayu”. Harian Analisa, Medan

Fukushima, Chiaki, dkk.,2003. “Bangunan”, dalam Rumah Panggung, Perahu di Kota Warisan Sejarah Arsitektur Medan. Medan: hal. 24--45

Frick, Heinz, 2004. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Pengantar Konstruksi Bambu. Yogjakarta: Kanisius

Luckman Sinar, Tengku, 1993. Motif dan Ornamen Melayu. Medan: Lembaga Pembinaan & Pengembangan Seni Budaya Melayu

Sinaga, Novalita C., 2003. “Kehidupan”, dalam Rumah Panggung, Perahu di Kota, Warisan Sejarah Arsitektur Medan. Medan: RAC, BWS, MAAN, hal. 9--11

Sumalyo, Yulianto, 1993. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogjakarta: Gadjah Mada Univ. Press

Taguchi, Takumi, 2003. “Sejarah”, dalam Rumah Panggung, Perahu di Kota Warisan Sejarah Arsitektur Medan. Medan: RAC, BWS, MAAN, hal. 14--20