Batu Boraspati dan Batu Kelang, Keterkaitannya dengan Kehidupan Agraris Masyarakat Pakpak

Main Article Content

Dyah Hidayati

Abstract

Abstract
Pakpak community belief that there is spirit have control their land, Beraspati ni Tano. To show their mutual respect to that, they make lizard or flying lizard ornament on their traditional house and also symbolize that with lizard or flying lizard stone statue. At the rice planting season, they run the ritual for plentiful harvest hoping.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Hidayati, Dyah. 2018. “Batu Boraspati Dan Batu Kelang, Keterkaitannya Dengan Kehidupan Agraris Masyarakat Pakpak”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 14 (27). Medan, Indonesia, 36-51. https://doi.org/10.24832/bas.v14i27.157.

References

Bangun, Payung. 1999. “Kebudayaan Batak”, dalam Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbitan Djambatan, hal. 94--117

Berutu, Lister. 1994. Upacara Menanda Tahun dalam Perladangan Orang Pakpak di Dairi Sumatera Utara. Jakarta: Tesis Program Studi Antropologi Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia

Berutu, Lister dan Nurbani Padang. 2006. Mengenal Upacara Adat pada Masyarakat Pakpak di Sumatera Utara, Medan: PT Grasindo Monoratama

Hartatik. 1999. “Perbandingan Motif Hias Nekara dan Lukisan Cadas di Indonesia Timur (Sebuah Data Bantu untuk Kronologi Lukisan Cadas)”, dalam Naditira Widya Nomor 03. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin, hal. 14--32

Hasanuddin, dkk. 1997/1998. Ornamen/Ragam Hias Rumah Adat Batak Toba. Medan: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Hasibuan, Jamaluddin S. 1985. Art Et Culture/ Seni Budaya Batak. Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset

Herskovits, Melville J. 1999. “Organisasi Sosial: Struktur Masyarakat”, dalam Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hal. 82--110

Jenks, Chris. 2008. Kebudayaan. Medan: Penerbit Bina Media Perintis

Koentjaraningrat. 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat

Kusumawati, Ayu. 2010. “Sumba Pusat Tradisi Megalitik Berlanjut di Indonesia Timur”, dalam Forum Arkeologi nomor I. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar, hal. 192--213

Manik, Tindi Radja. 2002. Kamus Pakpak Indonesia. Medan: Bina Media

Prinst, Darwan S.H., 2004. Adat Karo. Medan: Penerbit Bina Media Perintis

Siahaan,E.K., dkk. 1977/1978. Laporan Survai Monograpi Kebudayaan Pakpak–Dairi di Kabupaten Dairi. Medan: Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Sumatera Utara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Sinuhaji, Tolen dan Hasanuddin. 1999/2000. Batu Pertulanen di Kabupaten Pakpak Dairi. Medan: Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara

Sipayung, Hernauli. 1995/1996. Peralatan Upacara Religi Batak Toba. Medan: Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara

Sipayung, Hernauli dan S. Andreas Lingga. 1995/1996. Simalungun Traditional – House Ornaments. Medan: North Sumatera Government Museum

Sitepu, A.G. 1995. Ragam Hias Karo Seri: A. Medan: Penerbit Ulih Saber

Soedewo, Ery, dkk. 2009. Berita Penelitian Arkeologi No 21: Situs dan Objek Arkeologi di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Medan: Balai Arkeologi Medan

Sugono, Dendy, dkk., 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sutaba, I Made. 1997. “Unsur-unsur Prehistorik pada Bale Agung di Desa Manikliyu, Kintamani, Bangli”, dalam Forum Arkeologi nomor II. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar, hal. 1--15

Wiradnyana, Ketut. 2010. Legitimasi Kekuasaan pada Budaya Nias, Paduan Penelitian Arkeologi dan Antropologi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

http://www.pakpakbharatblog.co.cc/2010/05/ornamengergaokir-pakpak-iii.html, diakses pada tanggal 2 Januari 2011, Pukul 10.40 WIB