Membaca Desain Komunikasi Visual Pada Relief Cerita Krsna di Candi Lara Jonggrang

Main Article Content

Andri Restiyadi

Abstract

Abstract
Story reliefs inscribed at the walls of the temple tell a lot of information including the visual communication design. Thus, to learn of the artist’s creative process, it is important to conduct a study of the relief’s visual design. Most relief-related studies available merely try to identify the story rather than the visual design aspect. The study proposed here is on the aspect of visual communication design of Krishna story relief, a study that has been neglected. Such fact is an irony since visual communication design is actually another side of a relief that is of a high interest due to its communicative purpose. This study uses an inductive research pattern that starts at field data analysis and ends in a conclusion. For the ease of analysis, the visual form of story relief will be transferred into composition matrixes that later will be compared to acquire a complete relief design. In the case of Krishna relief, some figures sculpture composition patterns are found at the panels. Such patterns, which may determine the meaning of the relief in the context of visual communication, have been standpoints from which the relief artist considered the aspects of religion and technique.

Abstrak
Relief cerita yang terpahat pada dinding candi memuat banyak informasi, termasuk di dalamnya berkaitan dengan desain komunikasi visual. Kajian tentang desain visual relief sangat penting dilakukan untuk mengetahui proses kreatif seniman. Selama ini penelitian yang berkaitan dengan relief secara umum berusaha untuk mengidentifikasi cerita di dalamnya sementara aspek desain visual jarang dijadikan topik bahasan. Adapun permasalahan yang diajukan dalam hal ini berkaitan dengan aspek desain komunikasi visual relief cerita Krsna. Sebuah kajian yang selama ini belum menjadi pusat perhatian. Sisi lain dari sebuah relief cerita yang sebenarnya sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, karena relief cerita tidak lain merupakan sebuah media komunikasi. Penelitian ini menggunakan alur penelitian induktif yang bergerak dari fakta di lapangan dan diakhiri dengan penarikan sebuah kesimpulan. Dalam hal ini untuk mempermudah analisis, bentuk visual relief cerita akan diubah menjadi matriks komposisi untuk selanjutnya dibandingkan antara matriks yang satu dengan matriks yang lain untuk mengetahui desain relief secara utuh. Pada kasus Relief Cerita Krsna terdapat beberapa pola komposisi pemahatan figur dalam panil. Pola-pola tersebut menjadi patokan seniman dengan mempertimbangkan aspek religi dan aspek teknis, hal tersebut sekaligus dapat menentukan makna relief cerita dalam konteks komunikasi visual.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Restiyadi, Andri. 2018. “Membaca Desain Komunikasi Visual Pada Relief Cerita Krsna Di Candi Lara Jonggrang”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 15 (2). Medan, Indonesia, 155-75. https://doi.org/10.24832/bas.v15i2.120.

References

Hodder, Ian. 1986. Reading The Past, Current Approach To Interpretation In Archaeology. Cambridge: Cambridge University Press.

Kramrisch, Stella.1976. The Hindu Temple II. Delhi: Motilal Banarsidass.

Kusen. 1985. Kreativitas dan Kemandirian Seniman Jawa dalam Mengolah Pengaruh Asing, Studi Kasus Tentang Gaya Seni Relief Caṇḍi di Jawa Abad IX-XVI. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi).

Miller, Daniel. 1982. “Artefacts as Products of Human Categorisation Processes,” Hodder, Ian (ed.), Symbolic and Structural Archaeology. Cambridge: Cambridge University Press.

Noth, Winfried. 1990. Hand Book of Semiotics. Bloomington And Indiana Polis:Indiana University Press.

Owen, Helen. 1987. Design in Context. Chartwell Books Inc: New Jersey.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

----------. 2004.“Semiotika Sebagai Metode Penelitian Desain”. dalam T. Christomy & Untung Yuwono (ed.). Semotika Budaya. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 87-107.

Raymond Corbey, Robert Layton, and Jeremy Tanner, 2006. “Archaeology And Art,” dalam A Companion to Archaeology. John Bintliff(ed.). Garsington Road, Oxford: Blackwell Publishing. Hlm. 357—379.

Sachari, Agus. 2003. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sairam, T. V. . 1982. Indian Temple Forms and Foundations. New Delhi: Agam Kala Prakashan.

Samodro. 2002.“Tanda Gestur Seksual dalam Budaya Jawa”. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Saussure, Ferdinand de. 1988. Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Setjoatmodjo, Pranjoto. 1981/1982. Seni Sebagai Media Komunikasi Budaya, dalam Analisis Kebudayaan: Komunikasi Budaya. Tahun II. No. 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 81—84.