RENTANG MASA DAN BUDAYA MANDAILING PADA PUSTAHA LAKLAK DAN NASKAH BAMBU DI BAGAS GODANG HUTA GODANG, MANDAILING NATAL

Main Article Content

Churmatin Nasoichah
Nenggih Susilowati
Andri Restiyadi

Abstract

The Mandailing people have a writing habit that develops in their region. The influence of Hindu-Buddhist culture has influenced the culture of writing in the communities around the area. The use of written sources with local characters, one of which is found in Bagas Godang Hut Godang, Kec. Ulu Pungkut, Mandailing Natal. From the results of the research that has been carried out, it is not certain that the time span of making and using these manuscripts by the Mandailing people in the past cannot be ascertained. Through this background, the research problem is related to the span of time of making and using pustaha laklak and bamboo manuscripts stored in godang huta Godang bagas, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra. Besides that, what is the description of the Mandailing community during that period. The research method used is qualitative research methods. From the analysis, it is known that pustaha laklak A-2/2014 was made and used in the range of 1720 - 1890 AD and the bamboo manuscript B-5/2014 was made and used in the range of 1790 - 1950 AD. The existence of pustaha laklak A-2/2014 and bamboo manuscripts B-5/2014 is proof that in the 18-20s AD the Mandailing region was still a small kingdom consisting of several huta (villages).

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Nasoichah, Churmatin, Nenggih Susilowati, and Andri Restiyadi. 2021. “RENTANG MASA DAN BUDAYA MANDAILING PADA PUSTAHA LAKLAK DAN NASKAH BAMBU DI BAGAS GODANG HUTA GODANG, MANDAILING NATAL”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 24 (2). Medan, Indonesia, 75-86. https://doi.org/10.24832/bas.v24i2.461.
Author Biographies

Churmatin Nasoichah, Peneliti Muda Sejarah (Epigrafi) di Balai Arkeologi Sumatera Utara

Lahir di Nganjuk (Jawa Timur), 10 Maret 1983. Lulus S1 (2007) pada Program Studi Arkeologi Universitas Indonesia. Saat ini sedang melakukan studi pada Program Magister Linguistik Universitas Sumatera Utara (2018-sekarang). Pada tahun 2008 mulai bekerja di Balai Arkeologi Sumatera Utara dan saat ini menjabat sebagai Peneliti Muda dengan kajian Arkeologi Sejarah khususnya pada bidang Epigrafi. Tulisan berupa artikel banyak dimuat pada jurnal arkeologi maupun ilmu lainnya di dalam maupun luar lingkup Balai Arkeologi Provinsi Sumatera Utara. Karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain: Analisis Kontrastif Konstruksi Pasif Bahasa Jawa Kuna Dan Bahasa Jawa (Studi Kasus Prasasti Hariñjiŋ) dalam Jurnal Forum Arkeologi Vol. 32 No. 2 Oktober 2019; Idiom Dan Metafora Pada Lirik Lagu “Jaran Goyang” dalam Metalingua Vol. 17 No. 2 Desember 2019.

Nenggih Susilowati, Balai Arkeologi Provinsi Sumatera Utara

Lahir di Surabaya pada tanggal 23 Oktober 1967. Menyelesaikan pendidikan SD sampai SMA di Kota Surabaya. Kemudian menjadi sarjana bidang Arkeologi di Universitas Udayana, Bali pada tahun 1991. Pendidikan Pasca Sarjana bidang Ilmu Komunikasi diselesaikan di Universitas Muhammadiah Sumatera Utara pada tahun 2016. Pada tahun 1997 mulai bekerja di Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, dan sejak tahun 1999 bergabung dengan Balai Arkeologi Sumatera Utara sebagai peneliti prasejarah hingga kini. Tulisan berupa artikel banyak dimuat pada jurnal arkeologi maupun antropologi di dalam maupun luar lingkup Balai Arkeologi Sumatera Utara. Karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain: Menhir-menhir khas di Provinsi Sumatera Barat, Gambaran Jejak Teknologi dan Transformasi Budaya (2016); Tradisi Mengunyah Sirih dan Memotong Kerbau pada Upacara Adat/ Horja di Angkola-Mandailing (2017); Representasi Relief Ogung (gong) pada Kubur Kuna Situs Sutan Nasinok Harahap, Kec. Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara (2017). Identifikasi dan Pemaknaan Simbol-simbol pada Gambar Cadas di Ngalau Tompok Syohiah I, Nagari Situmbuk, Sumatera Barat (2018). Makna Keruangan dalam Sidang Adat, Wujud Kearifan Lokal Subetnis Batak Angkola- Mandailing (2019).

Andri Restiyadi, Balai Arkeologi Provinsi Sumatera Utara

Lahir di Yogyakarta tanggal 26 April 1981. Pendidikan SD hingga SMA diselesaikan di kota kelahirannya, Yogyakarta. Tahun 2000 hingga 2006 menempuh pendidikan di jurusan arkeologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang arkeologi pada universitas yang sama tahun 2014 hingga 2017. Saat ini bertugas di Balai Arkeologi Sumatera Utara dalam jabatan Peneliti Ahli Muda dengan spesialisasi arkeologi masa pengaruh Hindu – Buddha. Beberapa karya yang telah dipublikasikan antara lain: Gaya Ornamentasi Gunongan, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala tahun 2018; Praktik Kolonialisme dalam Eksistensi Uang Kebon pada Perkebunan Sumatera Timur Abad Ke-19-20 (Sebuah Pendekatan Arkeologi Marxis), dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala tahun 2017; Kekhasan Tata Letak Kompleks Biara di Kawasan Kepurbakalaan Padang Lawas dan Faktor Penyebabnya dalam buku bunga rampai berjudul Sumatra Utara: Catatan Sejarah dan Arkeologi, terbit tahun 2014; Semangat Religiusitas Masa Lampau dan Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia dalam buku bunga rampai berjudul Arkeologi dan Karakter Bangsa terbit tahun 2013; Rekontemplasi Terhadap Konsumsi Umbi-Umbian Sebagai Bahan Pangan Alternatif dalam buku bunga rampai Agrikultur dalam Arkeologi terbit tahun 2012; Jejak Teknik Pemahatan Relief di Biara Mangaledang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala tahun 2012.

References

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kozok, Uli. 2009. Surat Batak. Sejarah Perkembangan Tulisan Batak Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII. Jakarta: EFEO dan Kepustakaan Populer Gramedia.

Lubis, Z. Pangaduan. 2010. “Perlawanan Sutan Mangkutur Terhadap Belanda di Mandailing.” dalam Kumpulan Catatan Lepas Tentang Mandailing, 1–42. Medan: Pustaka Widiasarana, Kelompok Humaniora-Pokmas Mandiri.

Nasoichah, Churmatin. 2013. “Naskah Bambu Namanongon Ribut: Salah Satu Teks dari Batak Mandailing yang Tersisa.” Berkala Arkeologi Sangkhakala 16 (2): 113–28.

Nasoichah, Churmatin, Manguji Nababan, Tomson Sibarani, dan Mehammat Br Karo Sekali. 2020. “Kajian Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik pada Penulisan Pustaha Laklak Poda Ni Tabas Na Rambu Diporhas.” Berkala Arkeologi Sangkhakala 23 (1): 18–27.

Nasoichah, Churmatin, Nenggih Susilowati, Repelita Wahyu Oetomo, dan Taufiqurrahman Setiawan. 2014. “Penelitian Prasasti dan Naskah Beraksara Batak beserta Budaya Pendukungnya Sub-Etnis Batak Angkola-Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.” Medan.

Nasution, Edi. 2007. Tulila: Muzik Bujukan Mandailing. Penang: Areca Books.

Nasution, H. Pandapotan. 1994. Uraian Singkat tentang Adat Mandailing Serta Tata Cara Perkawinannya. Jakarta: Widya Press.

Nasution, Pandapotan. 2005. Adat Budaya Mandailing Dalam Tantangan Zaman. Medan: Forkala Prov. Sumatera Utara.

Tinggibarani, Sutan dan Zainal Efendi Hasibuan. 2013. Adat Budaya Batak Angkola Menyelusuri Perjalanan Masa. Padangsidimpuan.