Dinamika Aktivitas Kemaritiman Di Pulau Kampai, Kota Cina, Dan Kota Rantang, Sumatera Utara
Main Article Content
Abstract
Abstract
Maritime activities in coastal area north Sumatera does not only appear in one location and a certain period of time as not as can be stand-alone. Indications of dynamics, interrelation, and utilization continuity of coastal area north Sumatera in maritime activities and interaction between the nation and the culture that occur in the past is big enough. Study of Archeology which sufficient intensive has done in sites Pulau Kampai, Kota Cina, and Kota Rantang in a certain period of time resulted from the data which quite interesting. The information gets by the data is tended to show the existence of voyage activities and trade, also the introduction of few aspect of life, with a quite valid of chronology. All of them are showing the past activities in that area fulfilled with diverse activities that show its power as an economic world track which connected of east and west cultures. There is the continue of the activity is revolve in VIII to XVI centuries. Even the discovery of archeology Pulau Kampai shows the existence of continuity activities in XVI to XX centuries.
Abstrak
Aktivitas kemaritiman di pesisir timur Sumatera Utara tidak hanya memunculkan satu lokasi dan satu kurun waktu tertentu sebagai simpul yang berdiri sendiri. Indikasi adanya dinamika, keterkaitan, dan kesinambungan pemanfaatan pesisir timur Sumatera Utara dalam aktivitas kemaritiman dan interaksi antar bangsa dan budaya yang terjadi di masa lalu cukup besar. Penelitian arkeologis yang cukup intensif telah dilakukan di situs-situs Pulau Kampai, Kota Cina, dan Kota Rantang beberapa waktu berselang menghasilkan data yang cukup menarik. Informasi yang diperoleh melalui data dimaksud menunjukkan keberadaan kegiatan pelayaran dan perdagangan, juga pengenalan akan beberapa aspek kehidupan, serta kronologi yang cukup sahih. Semua memperlihatkan masa lalu di kawasan itu dipenuhi dengan beragam aktivitas yang menunjukkan kekuatannya sebagai jalur perekonomian dunia yang menghubungkan peradaban di dunia bagian barat dan timur. Adapun berlangsungnya aktivitas itu berkisar antara abad VIII hingga abad XVI. Bahkan temuan arkeologis di Pulau Kampai memperlihatkan adanya aktivitas lanjutan pada abad XVI hingga abad XX.
Downloads
Article Details
References
BPS Kabupaten Deliserdang. 2015. Deli Serdang Dalam Angka. diunduh dari www.bps.go.id/deliserdang tanggal 08 Juni 2016 jam 12.00 WIB.
Groeneveldt, WP, 2009. Nusantara Dalam Catatan Tionghoa, diterjemahkan oleh Gatot Triwira. Depok: Komunitas Bambu.
Harkantiningsih, Naniek dan Sony Ch. Wibisono, 2012. Kota Rantang, Sumatera Utara: Jalur Perdagangan Pantai timur Sumatera, dalam AMERTA Vol. 30, No.1, Juni 2012. Jakarta: Puslitbang Arkenas. Halaman: 45 -- 55.
Manguin, Pierre-Yves. 1989. The Trading Ships of Insular South-East Asia. New Evidence from Indonesian Archaeological Sites. Pertemuan
Ilmiah Arkeologi V (1). Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Halaman: 200 -- 220.
Mckinnon, Edmun Edward dan T. Luckman Sinar. 1981. A Note On Pulau Kompei In Aru Bay, Northeastern Sumatera. Dalam INDONESIA Vol. 32 Southeast Asia Programme. London: Cornel University. Halaman: 49 -- 73.
McKinnon, Edmund Edwards. 1984. Kota Cina Its Context And Meaning in The Trade of Southeast Asia In The Twelfth to Fourteenth Centuries. Disertasi. London: Cornell University.
McKinnon, Edmund Edwards, Naniek Harkantiningsih, Heddy
Surachman, Sarjiyanto, Stanov Purnawibowo, Lim Chen Sian, dan
Benjamin Vining. 2012. The Kota Rentang Excavations. Dominic
Bonats et al (ed.) Selected Papers. The 13th International Conference of the European Association of Southeast Asian Archaeologist Vol. 12, hal. 66 -- 80. National University
of Singapore: NUS Press PTE LTP. Diunduh dari www.academia.edu/2388392/The_Kota_Rentang_Excavations,
tanggal 12 Oktober 2016 jam 12.40 WIB.
Milner, A. C., E. E. Mckinnon, dan T. L. Sinar. 1978. A Note On Aru And
Kota Cina. Indonesia vol. 26, hal. 1 -- 42. Diunduh dari www.cip.cornell.edu/seap.indo/110 7120292 tanggal 12 Oktober 2016, jam 12.46 WIB.
Mundardjito. 2002. Pertimbangan Ekologis Penempatan Situs Masa Hindu-Buda Di Daerah Yogyakarta. Jakarta: Wedatama Widya Sastra
dan Ecole Francaise D’Extreme-Orient.
Rangkuti, Nurhadi, 2008. Arkeologi Lahan Basah di Sumatera Bagian Selatan, dalam Arkeologi Lahan Basah di Sumatera dan
Kalimantan, Sutikno (ed.), hal. 1 --21. Palembang: Balai Arkeologi
Palembang.
Sastrapraja, Setijati et. al., 1980. Palem Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Soedewo, Ery. 2013. Perkembangan Penelitian Kepurbakalaan Di Pulau Kampai, Sumatera Utara. Dalam Archipel 86. Paris: EFEO. Halaman: 131 -- 154.
Soedewo, Ery dkk. 2014. Situs Pulau Kampai Kabupaten Langkat,
Provinsi Sumatera Utara. Laporan Penelitian Arkeologi. Medan: Balai Arkeologi Medan.
Stuiver, M. and Reimer, P. J. 1993. Extended 14C Data Base And
Revised Calib 3.0 14C Age Calibration Program. Dalam Radiocarbon. Vol. 35 No. 1, hal. 215 -- 230. Diunduh dari https://journals.uair.arizona.edu/ind ex.php/radiocarbon/article/download/1561/1565 tanggal 18 Oktober 2016 jam 08.20 WIB.
Perret, Daniel dkk. 2013. Archaeologie De Sumatera Nord-Est. Dalam Archipel 86. Paris: EFEO. Halaman: 73 -- 111.
Purnawibowo, Stanov. 2010. Perspektif Perdagangan Maritim Di Selat Malaka Berdasarkan Data Baru Hasil Observasi Di Situs Pulau
Kompei. Berkala Arkeologi Sangkhakala Vol. XIII No. 26, September 2010. Medan: Balai Arkeologi Medan. Halaman: 262 -- 273.
Purnawibowo, Stanov. 2014. Strategi Pengelolaan Kawasan Kota Cina, Medan, Sumatera Utara Berbasis Masyarakat. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Tjahjono, Baskoro Daru, dkk. 2016. Belajar Bersama Arkeolog Di Rumah Peradaban Poros Kota Cina – Kota Rantang Provinsi Sumatera Utara. Laporan Penelitian. Medan: Balai Arkeologi Medan.