Kerbau dalam Tradisi Megalitik Etnis Batak di Sumatera Utara

Main Article Content

Nenggih Susilowati

Abstract

Abstract
Buffalo was an important animal for people with their megalithic tradition living until now. They have been used it, showed by discovering buffalo ornament in megalithic sites. How useful this animal have been made it as an sacred ornament or profane in some traditional houses.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Susilowati, Nenggih. 2018. “Kerbau Dalam Tradisi Megalitik Etnis Batak Di Sumatera Utara”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 10 (19). Medan, Indonesia, 64-72. https://doi.org/10.24832/bas.v10i19.270.

References

Aziz, Fadhila Arifin, 1999. Sarkofagus Munduk Tumpeng: Visualisasi Keseimbangan antara Dunia Idea dengan Dunia Materi, dalam: Naditira Widya No. 3. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin, hal. 1 -- 11

Ferdinandus, Peter,1990. Adakah pengaruh asing dalam system pertanian Masa Jawa Kuna ? dalam: Kajian Agrikultur berdasarkan Data Arkeologi, Analisis Hasil Penelitian Arkeologi III. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 423 -- 440

Geldern, R. von Heine, 1945. Prehistoric Research in Netherlands Indies, Science and Scientist in the Netherlands Indies. New York: Board for the Netherlands Indies, Suriname and Curacao

Gunadi, 2000. Kerbau di Beberapa Suku Bangsa Indonesia: Suatu Tinjauan Antropologi Ekonomi, dalam: Somba Opu No. 9. Ujung Pandang: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Propinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara, hal. 59--63

Ginting, Samaria dan A.G. Sitepu, 1994/1995. Ragam Hias (ornamen) Rumah Adat Batak Karo. Medan: Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara

Hasanuddin, Samaria Ginting, dan Lisna Budi Setiati, 1997. Ornamen (Ragam Hias) Rumah Adat Batak Toba. Medan: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Utara

Marsden, William, 1999. Sejarah Sumatra, diterjemahkan oleh A.S. Nasution dan Mahyuddin Mendim. Bandung: Remaja Rosdakarya

Simatupang, Defri Elias, 2005. Upacara Mangokal Holi di Pulau Samosir, Studi Etnoarkeologi Transformasi Unsur Kebudayaan Religi, dalam Skripsi untuk gelar Sarjana dalam Ilmu Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada

Sipayung, Hernauli dan S. Andreas Lingga, 1994. Ragam Hias (Ornamen) Rumah Tradisional Simalungun. Medan: Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara

Situmorang, Oloan,1997. Mengenali Bangunan serta Ornamen Rumah Adat Daerah Mandailing dan Hubungannya dengan Perlambangan Adat. Medan: Angkasa Wira Usaha

Soejono, R.P.,1977. Sistim-sistim penguburan pada akhir masa prasejarah di Bali, Disertasi dalam Ilmu Sastra, Universitas Indonesia.

----------- (ed.), 1990. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sukendar, Haris, 1984. Tinjauan Arca Megalitik Tinggihari dan Sekitarnya, dalam: Berkala Arkeologi No. V (2). Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta, hal. 1--16

------------, 1990. Peternakan pada masa tradisi Megalitik dalam Kajian Agrikultur berdasarkan Data Arkeologi, Analisis Hasil Penelitian Arkeologi III. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 209 -- 220

------------, 1996. Seni Lukis Prasejarah antara Estetika dan Religius, dalam: Kebudayaan No. 10. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 11 -- 24

Sulistyanto, Bambang, 1989. Proses Perkembangan Kesenian dalam Perubahan Kebudayaan, dalam: Berkala Arkeologi No. X (2). Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta, hal. 31-- 51

-------------& Nasruddin, 2006. Tiwah Ritus Kematian Dayak Ngaju, dalam Kebudayaan, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Vol.1 No1. Jakarta: Puslitbang Kebudayaan, hal. 20 – 32

Susilowati, Nenggih, 2001. Laporan Penelitian Arkeologi. Penelitian Arkeologi di Batu Gajah, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Medan: Balai Arkeologi Medan (tidak diterbitkan)

-----------, 2003. Tenggala (Bajak) di Sumatera Utara, Unsur Budaya Yang Masuk Pada Masa Klasik, dalam: Sangkhakala No. 12. Medan: Balai Arkeologi Medan, hal. 43 -- 54

Suryanto, Diman, 1990. Bercocok tanam dan Religi: Kajian terhadap Hasil Penelitian Kubur Peti Batu di Bojonegoro, dalam: Kajian Agrikultur berdasarkan Data Arkeologi, Analisis Hasil Penelitian Arkeologi III. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 406 --422

Tichelman, G L dan P. Voorhoeve, 1938. Steenplastiek in Simaloengoen. Medan: Köhler & Co

Whitten, Anthony J. dkk., 1984. The Ecology of Sumatra. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Wiradnyana, Ketut & Somba, Nani, 2005. Fungsi dan Makna Kerbau dalam Tradisi Megalitik di Sebagian Wilayah Indonesia, dalam: Walennae Vol. VIII No. 12. Makassar: Balai Arkeologi Makassar, hal 17 -- 26

Wiryomartono, Bagoes P., 2001. ‘Garonto Passura’ Masalah Ideografik dalam Tradisi Toraja, dalam: Semiotik, Mengkaji Tanda dalam Artifak, penyunting E.K.M. Masinambow & Rahayu S. Hidayat, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 146 -- 160