Upacara Saur Matua : Konsep ”Kematian Ideal” Pada Masyarakat Batak (Studi Etnoarkeologi)
Main Article Content
Abstract
Abstract
Saur Matua is a funeral rites in Batak tradition for old man / woman who died, leaved children who all of them have been married, and have given grandchilds. It’s very interesting that saur matua make a controversy, because some batak people communities have said that it’s not important to save this cultural product. So this writing want to observate how useful saur matua based on its local genius since the past untill now.
Saur Matua is a funeral rites in Batak tradition for old man / woman who died, leaved children who all of them have been married, and have given grandchilds. It’s very interesting that saur matua make a controversy, because some batak people communities have said that it’s not important to save this cultural product. So this writing want to observate how useful saur matua based on its local genius since the past untill now.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Simatupang, Defri Elias. 2018. “Upacara Saur Matua : Konsep ”Kematian Ideal” Pada Masyarakat Batak (Studi Etnoarkeologi)”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 11 (21). Medan, Indonesia, 20-29. https://doi.org/10.24832/bas.v11i21.227.
References
Marbun & Hutapea, 1987. Kamus Budaya Batak Toba. Balai Pustaka. Jakarta.
Pedersen, Paul, 1975. Darah Batak dan Jiwa Protestan. BPK Gunung Mulia. Jakarta.
Pritchard, E. E. Evans, 1984. Teori-teori Tentang Agama Primitif. Jakarta: PLP2M press.
Schreiner, Lothar, 1978.Telah Kudengar dari Ayahku-Perjumpaan Adat dengan Iman Kristen di Tanah Batak. BPK Gunung Mulia- Jakarta.
Soejono, R. P., 1984. Jaman Prasejarah di Indonesia, SNI I. Depdikbud. Jakarta.
Siahaan, N., 1964. Sedjarah Kebudajaan Batak. C.V. Napitupulu. Medan.
Sihombing, T.M., 1986. Filasafat Batak Tentang Kebiasaan-kebiasaan Adat Istiadat. Balai Pustaka. Jakarta.
Sumardjo, Jakob, 2002. Arkeologi Budaya Indonesia, Pelacakan Hermeneutis – Historis Terhadap Artefak-Artefak Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: CV.Qalam
Simatupang, Defri. 2005. Upacara Mangongkal Holi di Pulau Samosir, Studi Etnoarkeologi Transformasi Kebudayaan Religi, dalam Skripsi untuk gelar Sarjana dalam Ilmu Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sinaga, Richard, 1999. Meninggal Adat Dalihan Natolu. Dian Utama. Jakarta.
Sinaga, Anicetus, 1981. The Toba-Batak High God-Transcendence and Immanence, West Germany.
Harkantiningsih, Naniek, ed., 1999. Metode penelitian Arkeologi, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Vergouwen, J.C. 2004. Masyarakat dan hukum adat Batak Toba. LKIS. Yogyakarta.
Informan:
M. br. Sipayung (70thn), pedagang ulos di pasar horas P.Siantar
Pdt. B. Tampubolon (52 Thn), seorang pendeta di gereja HKBP Tomuan, P.Siantar. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu 11 Juni 2005 di kediaman beliau.
Pastor Thomas Saragih, OFM.Cap.(75 tahun), seorang biarawan di Gereja Katolik ST.Laurentius, P.Siantar. Wawancara dilakukan di kediaman beliau pada hari minggu tanggal 16 juli 2005 jam 12 siang.
Pedersen, Paul, 1975. Darah Batak dan Jiwa Protestan. BPK Gunung Mulia. Jakarta.
Pritchard, E. E. Evans, 1984. Teori-teori Tentang Agama Primitif. Jakarta: PLP2M press.
Schreiner, Lothar, 1978.Telah Kudengar dari Ayahku-Perjumpaan Adat dengan Iman Kristen di Tanah Batak. BPK Gunung Mulia- Jakarta.
Soejono, R. P., 1984. Jaman Prasejarah di Indonesia, SNI I. Depdikbud. Jakarta.
Siahaan, N., 1964. Sedjarah Kebudajaan Batak. C.V. Napitupulu. Medan.
Sihombing, T.M., 1986. Filasafat Batak Tentang Kebiasaan-kebiasaan Adat Istiadat. Balai Pustaka. Jakarta.
Sumardjo, Jakob, 2002. Arkeologi Budaya Indonesia, Pelacakan Hermeneutis – Historis Terhadap Artefak-Artefak Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: CV.Qalam
Simatupang, Defri. 2005. Upacara Mangongkal Holi di Pulau Samosir, Studi Etnoarkeologi Transformasi Kebudayaan Religi, dalam Skripsi untuk gelar Sarjana dalam Ilmu Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sinaga, Richard, 1999. Meninggal Adat Dalihan Natolu. Dian Utama. Jakarta.
Sinaga, Anicetus, 1981. The Toba-Batak High God-Transcendence and Immanence, West Germany.
Harkantiningsih, Naniek, ed., 1999. Metode penelitian Arkeologi, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Vergouwen, J.C. 2004. Masyarakat dan hukum adat Batak Toba. LKIS. Yogyakarta.
Informan:
M. br. Sipayung (70thn), pedagang ulos di pasar horas P.Siantar
Pdt. B. Tampubolon (52 Thn), seorang pendeta di gereja HKBP Tomuan, P.Siantar. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu 11 Juni 2005 di kediaman beliau.
Pastor Thomas Saragih, OFM.Cap.(75 tahun), seorang biarawan di Gereja Katolik ST.Laurentius, P.Siantar. Wawancara dilakukan di kediaman beliau pada hari minggu tanggal 16 juli 2005 jam 12 siang.