Ukiran Motif Kerawang Gayo, Gambaran Seni Kriya Kayu yang Nyaris Hilang
Main Article Content
Abstract
Abstract
As the time flow, Gayo people hadn’t built the traditional houses yet. Around late 19 to begin 20 century, the old building known as archaeological remains that had to be conservated. The architectured or it’s carved indicated the culture development of the past. That building also had known as a monument which indicated that at that time there’s an artistic skill and the glory of its art.
As the time flow, Gayo people hadn’t built the traditional houses yet. Around late 19 to begin 20 century, the old building known as archaeological remains that had to be conservated. The architectured or it’s carved indicated the culture development of the past. That building also had known as a monument which indicated that at that time there’s an artistic skill and the glory of its art.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Susilowati, Nenggih. 2018. “Ukiran Motif Kerawang Gayo, Gambaran Seni Kriya Kayu Yang Nyaris Hilang”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 12 (23). Medan, Indonesia, 64-79. https://doi.org/10.24832/bas.v12i23.205.
References
Atmosudiro, Sumijati, 1994. Gerabah prasejarah di Leang Bua, Melolo, dan Lewoleba: Tinjauan Teknologi dan Fungsinya, dalam Disertasi untuk derajat Doktor dalam Ilmu Sastra UGM. Yogyakarta
BPS. 2005. Aceh Tengah Dalam Angka. Takengon: BPS Kabupaten Aceh Tengah dan Bappeda Kabupaten Aceh Tengah
Driwantoro, Dubel, 1990. Religi dalam Pertanian, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi III. Jakarta: Puslit Arkenas, hal 373--382
Heekeren, H.R.Van, 1972. The Stone Age Of Indonesia, dalam VKI No.61. The Hague: Martinus Nijhoff
Hurgronje, C.Snouck, 1903. Het Gajoland en Zijne Bewoners, edisi terjemahan Gayo Masyarakat dan Kebudayaan awal abad ke- 20, oleh Hatta Hasan Aman Asnah, 1996. Jakarta: Balai Pustaka
Ibrahim, H. Mahmud, dan Pinan, A.R. Hakim Aman, 2003. Syari’at dan Adat Istiadat Jilid 2. Takengon: Yayasan Maqamam Mahmuda Takengon
Kasnowiharjo, H. Gunadi, 2007. Seni Kriya dalam Arkeologi Suatu Tinjauan Awal, dalam Kriyamika, Melacak akar dan perkembangan kriya. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Budaya UGM, hal. 125--136
Kempers, A.J.Bernet, 1989. Ancient Indonesian Art. Amsterdam: C.P.J. van der Peet
Koestoro, Lucas P., Ery Soedewo, Deni Sutrisna, Ketut Wiradnyana, 2001. Penelitian di Kotamadia Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, dalam Berita Penelitian Arkeologi No.06. Medan: Balai Arkeologi Medan
Koestoro, Lucas P., Ery Soedewo, dan Ketut Wiradnyana, 2004. Arkeologi Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, dalam Berita Penelitian Arkeologi No.11. Medan: Balai Arkeologi Medan
Kosasih, E.A., 1982. Lukisan Gua di Indonesia Sebagai Sumber Data Penelitian Arkeologi, dalam Analisis Kebudayaan, No. 2 Th III. Jakarta: Depdikbud, hal. 66--74
-----------------, 1987. Lukisan Gua Prasejarah: Bentangan Tema dan Wilayahnya. DIA II.Jakarta: Puslit Arkenas, hal. 15--24
-----------------, 2001. Bentang Ekosistem Karst dan Prospek Wisata Arkeologi Indonesia, dalam Memediasi Masa Lalu, dalam Spektrum Arkeologi dan Pariwisata, ed. M. Irfan Mahmud. Makassar: Balai Arkeologi Makassar dan Lembaga Penerbitan Universitas Hasanudin Makassar, hal. 149--180
Leigh, Barbara,1989. Hands of Time The Crafts of Aceh, edisi terjemahan Tangan-Tangan Trampil Seni Kerajinan Aceh oleh Latifa Thajeb Tirtosudiro. Jakarta: Djambatan
Melalatoa, M. Junus, 2003. Gayo Etnografi Budaya Malu. Jakarta: Yayasan Budaya Tradisional dan Kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Sinar, Tengku Luckman, 1993. Motif dan Ornamen Melayu. Medan: Lembaga Pembinaan & Pengembangan Seni Budaya Melayu (SATGAS-MABMI)
Simanjuntak, Truman, Muh.Fadhlan S.Intan, & M. Irfan Mahmud ed., 2007. Arkeologi dan Etnografi Kalumpang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Jakarta: Puslitbang Arkenas
Smith, George S. & Ehrenhard, John E., 2002. Protecting the Past to Benefit the Public, dalam Public Benefits of Archaeology, Barbara J. Little ed. Gainesville, USA: University Press of Florida
Soedarso Sp., 2000. Gaung Gender di Balik Karya Seni Perempuan: Kasus Seni Rupa, dalam Ekspresi Vol.1, No.1, dari Bias Lelaki Menuju Kesetaraan Gender. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, hal. 83--92
Soejono, R.P. (ed.), 1993. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka
Susilowati, Nenggih, 2008. Situs dan Objek Arkeologi di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dalam Berita Penelitian Arkeologi No.19. Medan: Balai Arkeologi Medan
Tanudirjo, Daud Aris, 2008. Problema dan Prospek Kajian Seni Cadas Prasejarah di Indonesia, dalam Prasejarah Indonesia dalam Lintasan Asia Tenggara-Pasifik, ed. Gunadi Kasnowihardjo & Sumijati Atmosudiro. Yogyakarta: Asosiasi Prehistorisi Indonesia (API), hal 10--32
BPS. 2005. Aceh Tengah Dalam Angka. Takengon: BPS Kabupaten Aceh Tengah dan Bappeda Kabupaten Aceh Tengah
Driwantoro, Dubel, 1990. Religi dalam Pertanian, dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi III. Jakarta: Puslit Arkenas, hal 373--382
Heekeren, H.R.Van, 1972. The Stone Age Of Indonesia, dalam VKI No.61. The Hague: Martinus Nijhoff
Hurgronje, C.Snouck, 1903. Het Gajoland en Zijne Bewoners, edisi terjemahan Gayo Masyarakat dan Kebudayaan awal abad ke- 20, oleh Hatta Hasan Aman Asnah, 1996. Jakarta: Balai Pustaka
Ibrahim, H. Mahmud, dan Pinan, A.R. Hakim Aman, 2003. Syari’at dan Adat Istiadat Jilid 2. Takengon: Yayasan Maqamam Mahmuda Takengon
Kasnowiharjo, H. Gunadi, 2007. Seni Kriya dalam Arkeologi Suatu Tinjauan Awal, dalam Kriyamika, Melacak akar dan perkembangan kriya. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Budaya UGM, hal. 125--136
Kempers, A.J.Bernet, 1989. Ancient Indonesian Art. Amsterdam: C.P.J. van der Peet
Koestoro, Lucas P., Ery Soedewo, Deni Sutrisna, Ketut Wiradnyana, 2001. Penelitian di Kotamadia Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, dalam Berita Penelitian Arkeologi No.06. Medan: Balai Arkeologi Medan
Koestoro, Lucas P., Ery Soedewo, dan Ketut Wiradnyana, 2004. Arkeologi Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, dalam Berita Penelitian Arkeologi No.11. Medan: Balai Arkeologi Medan
Kosasih, E.A., 1982. Lukisan Gua di Indonesia Sebagai Sumber Data Penelitian Arkeologi, dalam Analisis Kebudayaan, No. 2 Th III. Jakarta: Depdikbud, hal. 66--74
-----------------, 1987. Lukisan Gua Prasejarah: Bentangan Tema dan Wilayahnya. DIA II.Jakarta: Puslit Arkenas, hal. 15--24
-----------------, 2001. Bentang Ekosistem Karst dan Prospek Wisata Arkeologi Indonesia, dalam Memediasi Masa Lalu, dalam Spektrum Arkeologi dan Pariwisata, ed. M. Irfan Mahmud. Makassar: Balai Arkeologi Makassar dan Lembaga Penerbitan Universitas Hasanudin Makassar, hal. 149--180
Leigh, Barbara,1989. Hands of Time The Crafts of Aceh, edisi terjemahan Tangan-Tangan Trampil Seni Kerajinan Aceh oleh Latifa Thajeb Tirtosudiro. Jakarta: Djambatan
Melalatoa, M. Junus, 2003. Gayo Etnografi Budaya Malu. Jakarta: Yayasan Budaya Tradisional dan Kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Sinar, Tengku Luckman, 1993. Motif dan Ornamen Melayu. Medan: Lembaga Pembinaan & Pengembangan Seni Budaya Melayu (SATGAS-MABMI)
Simanjuntak, Truman, Muh.Fadhlan S.Intan, & M. Irfan Mahmud ed., 2007. Arkeologi dan Etnografi Kalumpang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Jakarta: Puslitbang Arkenas
Smith, George S. & Ehrenhard, John E., 2002. Protecting the Past to Benefit the Public, dalam Public Benefits of Archaeology, Barbara J. Little ed. Gainesville, USA: University Press of Florida
Soedarso Sp., 2000. Gaung Gender di Balik Karya Seni Perempuan: Kasus Seni Rupa, dalam Ekspresi Vol.1, No.1, dari Bias Lelaki Menuju Kesetaraan Gender. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, hal. 83--92
Soejono, R.P. (ed.), 1993. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka
Susilowati, Nenggih, 2008. Situs dan Objek Arkeologi di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dalam Berita Penelitian Arkeologi No.19. Medan: Balai Arkeologi Medan
Tanudirjo, Daud Aris, 2008. Problema dan Prospek Kajian Seni Cadas Prasejarah di Indonesia, dalam Prasejarah Indonesia dalam Lintasan Asia Tenggara-Pasifik, ed. Gunadi Kasnowihardjo & Sumijati Atmosudiro. Yogyakarta: Asosiasi Prehistorisi Indonesia (API), hal 10--32