Pemaknaan Lasara dalam Mitologi Nias

Main Article Content

Dyah Hidayati

Abstract

Abstract
Lasara is a mytological object being that is often symbolized in Nias material culture such as osa-osa, sarcofagus, wooden coffin, grave, lasara on village gate, traditional house ornaments, and sword handle. This comparative study-enhanced descriptive-analytical research method is aimed at finding connection between lasara, which is a part of Nias people mythology, and its interpretation through the outlying elements to obtain a complete understanding of lasara. The analysis reveals that in a society where mythology is an innate value, lasara is understood as a symbol of a ride related with religious and social aspects. Lasara is symbolized as a boat used in the migration of Nias people through the sea, as well as a spiritual ride in its religious life.

Abstrak
Lasara merupakan makhluk mistis yang banyak diwujudkan dalam budaya materi di Nias seperti osa-osa, sarkofagus, peti jenazah kayu, bangunan kubur, lasara pada gerbang desa, ornamen rumah adat, dan hulu pedang. Untuk menjawab permasalahan mengenai pemaknaan lasara dalam pemahaman masyarakat Nias digunakan metode deskriptif analitik yang diperkuat oleh studi komparatif yang bertujuan untuk menarik benang merah antara objek yang dikenal sebagai lasara yang menjadi bagian dari mitologi masyarakat Nias dengan pemaknaannya melalui aspek-aspek yang melatarbelakanginya sehingga dapat diperoleh pemahaman yang utuh terhadap salah satu bentuk kebudayaan di daerah Nias tersebut. Dari analisis tersebut dapat terjawab bahwa dalam pemahaman masyarakatnya yang masih sangat terikat oleh mitologi, lasara dimaknai sebagai simbol yang berkaitan dengan struktur sosial serta simbol wahana terkait dengan aspek religi dan sosial. Lasara sebagai wahana dikaitkan dengan bentuk perahu yang berhubungan dengan proses migrasi orang Nias melalui jalur lautan, serta sebagai kendaraan arwah dalam kehidupan religinya.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Hidayati, Dyah. 2018. “Pemaknaan Lasara Dalam Mitologi Nias”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 15 (1). Medan, Indonesia, 44-62. https://doi.org/10.24832/bas.v15i1.136.

References

Fahriani, Ipak. 2008. “Deskripsi Waruga Bentuk, Ukuran dan Hiasannya.” Waruga Peti Kubur Batu dari Tanah Minahasa Sulawesi Utara. Manado: Balai Arkeologi Manado dan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Sulawesi, Maluku dan Irian.

Hämmerle OFM Cap, P. Johannes M. 1990. Omo Sebua. Gunung Sitoli.

-----------------. 1996. Ritus Patung Harimau. Gunung Sitoli: Yayasan Pusaka Nias.

-----------------. 2001. Asal-usul Masyarakat Nias Suatu Interpretasi. Gunung Sitoli: Yayasan Pusaka Nias.

Hartatik. 2008. “Unsur Simbolis dan Estetis dalam Seni Pahat Suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kalimantan Timur.” dalam Naditira Widya vol. 2 no. 1. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin. Hal.87-97.

Herkovits, Melville J. 1999. “Organisasi Sosial: Struktur Masyarakat.” Pokok-pokok Antropologi Budaya: 82-213.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Jenks, Chris. 2008. Kebudayaan. Medan: Penerbit Bina Media Perintis.

Koentjaraningrat. 1993. “Asas-asas Ritus, Upacara dan Religi.” Ritus Peralihan di Indonesia: 11-48.Jakarta: Balai Pustaka.

Koestoro, Lucas Partanda & Ketut Wiradnyana. 2005. Megalitik di Samudera Indonesia: Sekilas tentang Peninggalan Purbakala Pulau Nias.

Panggabean, Herlan (ed.). 1997/1998. Ornamen (Ragam Hias) Rumah Adat Batak Toba. Medan: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Utara.

Schnitger, F.M. 1964. Forgotten Kingdoms in Sumatra. Leiden: E.J. Brill.

Soejono, R.P. 2008. Sistem-sistem Penguburan pada Akhir Masa Prasejarah di Bali. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.

Soejono, R.P. (ed). 1993. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

Soeprapto, Riyadi. 2002. Interaksionisme Simbolik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suhartono, Edy. 2008. “Anak Manusia – Ono Niha.” Nias dari Masa Lalu ke Masa Depan: 1-90. Jakarta: Badan Pelestarian Pusaka Indonesia.

Sukendar, Haris. 1996. Tradisi Megalitik Nias Kaitannya dengan Jatidiri/Kepribadian serta Industri Pariwisata (tidak diterbitkan).

Wiradnyana, Ketut. 2008. Peran Folklor dalam Melegitimasi Kekuasaan pada Masyarakat Nias Selatan. Medan: Thesis Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

------------------. 2010 (a). “Perubahan Makna Perahu sebagai Simbol pada Tradisi Megalitik di Nias Selatan (Kearifan Lokal Masyarakat Nias Selatan).” Kearifan Lokal dalam Arkeologi: 74-95. Medan: Balai Arkeologi Medan.
------------------. 2010 (b). Legitimasi Kekuasaan pada Budaya Nias Paduan Penelitian Arkeologi dan
Antropologi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.