Terak Besi di Gedang-1 dan Gedang-2: Bukti Penguasaan Teknologi Besi di Dataran Tinggi Jambi, Sumatera
Main Article Content
Abstract
Abstract
Iron and other artifacts were discovered in a number of megalith sites and large paleometalic water jars di dataran tinggi Jambi, Sumatera, while iron artifacts were considered by the previous researcher, Dominik Bonatz, as imported. Tiongkok and Sa Huynh, southern Vietnam have been considered as the centre of ironwork technology to South East Asian islands in the Paleometalic period. Some questions arise of the mastery of the ironwork technology by the then people inhabiting the highlands of Jambi, of the dawn era of the ironwork technology, and of the origin of the acquired iron artifacts and technology. Excavations at Gedang-1 and Gedang-2 sites resulted in the findings of slags around the megalith. The slags are identifiable through their physical appearances, while their periodization is learned through the dating analysis of the charcoal found out to be related with the slags. The analysis results cover the ironwork technology and its distribution that indicate the mastery of iron smelting and iron artifacts working by Jambi megalith community at 4th-6th century C.E.. It was presumed that the south east asian ironwork technology land spread through the Sumatran eastcoast to the highlands of Jambi.
Abstrak
Artefak besi bersama dengan tinggalan artefak lainnya ditemukan di sejumlah situs megalitik dan kubur tempayan dari Zaman Paleometalik di dataran tinggi Jambi, Sumatera, sedangkan artefak besi dianggap oleh peneliti sebelumnya, Dominik Bonatz merupakan barang impor. Tiongkok dan Sa Huynh, Vietnam bagian selatan dianggap sebagai pusat penyebaran teknologi besi ke pulau-pulau di Asia Tenggara pada Zaman Paleometalik. Permasalahannya adalah apakah komunitas pendukung budaya megalitik dan kubur tempayan di dataran tinggi Jambi telah mengenal teknologi besi? Kapankah wilayah tersebut mengenal teknologi besi? Dari manakah wilayah tersebut memperoleh artefak besi atau teknologi besi? Dalam ekskavasi di situs Gedang-1 dan Gedang-2 ditemukan terak besi di sekitar megalit. Terak besi tersebut diidentifikasi melalui analisis ciri-ciri fisiknya. Sementara itu, umurnya diketahui melalui analisis pertanggalan arang yang ditemukan berasosiasi dengan terak besi. Hasil analisis dibahas dalam konteks sejarah teknologi besi dan sebarannya. Ternyata komunitas megalitik dataran tinggi Jambi telah mengenal peleburan besi, tentu juga membuat artefak besi, pada sekitar abad ke- 4-6 Masehi. Selanjutnya diduga teknologi besi berasal dari Asia Tenggara daratan selanjutnya tersebar di sekitar pantai timur Sumatera sampai akhirnya di dataran tinggi Jambi.
Downloads
Article Details
References
Bellwood, Peter. 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bonatz, Dominik. 2012. “A Highland Perspective on the Archaeology and Settlement History of Sumatra.” Archipel 84 (2012): 35-81.
Bonatz, Dominik, John David Neidel, dan Mailin Tjoa-Bonatz. 2006. “The megalithic complex of highland Jambi: An archeological perspective”. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (BKI) 162-4: 490-522.
Budisantosa, Tri Marhaeni S. 1997. “Laporan Penelitian Situs Kota Kapur, Kabupaten Bangka, Provinsi Sumatera Selatan.” Berita Penelitian Arkeologi, Nomor 2. Palembang: Balai Arkeologi Palembang.
---------. 2011. “Megalit dan Kubur Tempayan Dataran Tinggi Jambi: Situs Lolo Gedang, Kerinci.” Dalam Asia Tenggara dalam Perspektif Arkeologi: Kajian Arkeologi di Sumatera Bagian Selatan, Diedit oleh Inajati Adrisijanti, 36-106. Palembang: Balai Arkeologi Palembang.
---------. 2012a. Laporan Penelitian Megalitik Sungai Tenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Palembang: Balai Arkeologi Palembang (tidak diterbitkan).
---------. 2012b. “Situs Pematang Sungai Nilo dalam Hubungan dengan Situs-situs Lainnya di Dataran Tinggi Jambi.” Siddhayatra 17 (1): 67-86.
Miller, Heather M.-L. 2007. Archaeological Approaches to Technology. London: Elsevier Inc/Academic Press.
Rangkuti, Nurhadi. 2008. “Arkeologi Lahan Basah di Sumatera Bagian Selatan”. Dalam Arkeologi Lahan Basah di Sumatera dan Kalimantan, disunting oleh Sutikno, 1-21. Palembang: Balai Arkeologi Palembang, 2008.
---------. 2011. Laporan Penelitian Arkeologi Pola Hidup Komuniti Pra-Sriwijaya di Situs Sentang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Palembang: Balai Arkeologi Palembang (tidak diterbitkan).
---------. 2012. Laporan Penelitian Arkeologi Pola Hidup Komuniti Pra-Sriwijaya di Dataran Rendah Sumatera Selatan dan Jambi. Palembang: Balai Arkeologi Palembang (tidak diterbitkan).
Rapp, George. 2009. Archaeomineralogy. Edisi ke-2. Berlin: Springer.
Renfrew, Colin dan Paul Bahn. 1993. Archaeology, Theories, Methods and Practice. Cetakan ke-3. London: Thames and Hudson Ltd.
Narasumber
Arif, Johan. Umur: 56 tahun. Pekerjaan: Pengajar Geologi di Institut Teknologi Bandung. Komunikasi Pribadi. Tanggal 12 Mei 2012.
Intan, Muhammad Fadhlan Syuaib. Umur: 55 tahun. Pekerjaan: Peneliti Arkeologi Lingkungan di Pusat Arkeologi Nasional, Jakarta. Komunikasi Pribadi. Tanggal 16 Pebruari 2014