FOLKLOR PENINGGALAN-PENINGGALAN PUTRI HIJAU DI DESA SEBERAYA, KARO [The Folklore of Putri Hijau's Relicts in Seberaya Village, Karo]
Main Article Content
Abstract
Putri Hijau Cave in Seberaya, Tiga Panah sub-district, Karo District is the birthplace of Putri Hijau. Putri Hijau has two siblings, namely Nini Naga and Nini Cannon. The legacy of the Putri Hijau or Green Princess in Seberaya Village as historical evidence is believed by the community, contain historical value. This value is related to the life of the people of Seberaya. This study aims to identify and describe the remnants of the Green Princess that still exist today in the Village of Seberaya, Karo District and to know the views of the Seberaya people towards these remnants. The method used in this research is descriptive qualitative method. This method is used to describe the state of the inheritance object based on the available facts. The research data was obtained from observations and interviews with three informants. Observation is done by visiting the location of the object. Interviews were conducted with informants who knew the Putri Hijau story. Based on the research results, there are three relics that still exist, namely the Green Princess Bath, Green Princess Cave, and the Green Princess Playing Site.
Gua Putri Hijau di Seberaya, kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo adalah tempat kelahiran Putri Hijau. Putri Hijau memiliki dua orang saudara, yaitu Nini Naga dan Nini Meriam. Peninggalan Putri Hijau yang ada di Desa Siberaya sebagai bukti sejarah yang diyakini masyarakat mengandung nilai sejarah. Nilai tersebut sangat berhubungan dengan kehidupan masayarakat Seberaya. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskrpsikan peningalan-peningalan Putri Hijau yang masih ada saat ini di Desa Seberaya, Kabupaten Karo serta mengetahui pandangan masyarakat Seberaya terhadap peingalan-peniggalan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode ini diguakan untuk melukiskan keadaan objek peninggalan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Data penelitian ini diproleh dari hasil observasi dan wawancara kepada tiga informan. Observasi dilakukan dengan mengujungi lokasi keberadaan objek. Wawancara dilakukan kepada informan-informan yang mengetahui cerita Putri Hijau. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada tiga peninggalan yang masih ada, yakni Permandian Putri Hijau, Gua Putri Hijau, dan tempat Permainan Putri Hijau.
Downloads
Article Details
References
Azhari dan Syafri .2009. Jejak Sejarah dan Kebudayaan Melayu di Sumatera Utara. Medan: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumut.
Danandjaja, James. 1994. Antropologi Psikologi. Teori, metode dan sejarah Perkembangannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Endraswara. 2009. Metodeologi Penelitan Folklor. Yogyakarta: Media Pressindo.
Putra, Hermansyah. 2010. Cerita Rakyat Putri Hijau Versi Masyarakat Karo di Suka Nalu. Medan : Unimed.
Prinst, SH, Darwin. 2002. Kamus Karo Indonesia. Medan : Bina Media.
Putro, Brahma. 1981. Karo dari Zaman ke Zaman. Medan: Perguruan Nasional Dharma Putra.
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Website
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh/benteng-putri-hijau-berdasarkan-data-sejarah-dan-arkeologis/ diakses pada tanggal 30 Januari 2020 pukul 13:10 WIB.
http://agustinahelena.blogspot.com/2017/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html diakses pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 14:10 WIB.