Candi dan Taman, Dahulu dan Sekarang
Main Article Content
Abstract
Abstract
Temple attributed to all building of omission of culture Hindu-Buddha, especially religious holy building. As for garden, farm cultivated by the flower, making people feel the ruthless and freshness, return to think clear and free from the mind disquiet so that do not surprise if garden become the important shares of building complex. Not merely complex temple of a period of Hindu-Buddha in just Nusantara, but later also at palace complex (kraton) in Nusantara, latter and also church. Now even also most observance building equipped by the garden arranged natty. Certain birch planted, beside because its practical function also because symbolic role and function.
Temple attributed to all building of omission of culture Hindu-Buddha, especially religious holy building. As for garden, farm cultivated by the flower, making people feel the ruthless and freshness, return to think clear and free from the mind disquiet so that do not surprise if garden become the important shares of building complex. Not merely complex temple of a period of Hindu-Buddha in just Nusantara, but later also at palace complex (kraton) in Nusantara, latter and also church. Now even also most observance building equipped by the garden arranged natty. Certain birch planted, beside because its practical function also because symbolic role and function.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Setianingsih, Rita Margaretha. 2018. “Candi Dan Taman, Dahulu Dan Sekarang”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 10 (19). Medan, Indonesia, 73-86. https://doi.org/10.24832/bas.v10i19.271.
References
Acharya, Prasanna Kumar, 1981. A Dictionary of Hindu Architecture Vol. I
Ayatrohaedi, dkk., 1981. Kamus Istilah Arkeologi I. Jakarta: Depdikbud
Asmar,Teguh, 1983. Taman Purbakala Sebuah Cara Untuk Pengembangan Situs Arkeologi, dalam Seminar Arkeologi Cibulan
Atmodjo, MM Sukarto, 1986. Arti dan Fungsi Pohon Hayat Dalam Masyarakat Jawa Kuna. Yogyakarta: Lembaga Javanologi
---------------, 1993. Temuan Prasasti Baru di Sumatra Selatan dan Masalah Taman Sri Ksetra dari Kerajaan Sriwijaya. Palembang: Museum Balaputradewa Palembang
Casparis, JG de, 1990. An Ancient Garden In West Sumatra, dalam Saraswati Esai-esai Arkeologi, Jilid I. Jakarta: Depdikbud, hal. 40--49
Jordaan, Roy E (ed.),1996. In Praise Of Prambanan. Dutch Essays On The Loro Jonggrang Temple Complex. Leiden: KITLV Press
Koestoro, Lucas Partanda dkk., 2001. Biaro Bahal, Selayang Pandang. Medan: MAPARASU
Liebert, Gosta, 1976. Studies in South Asian Culture. Leiden: EJ Brill
Pegeaud, GT Th., 1960. Java in the 14th Century. A Study in Cultural History. “s-Garvenhage: Martinus Nijhoff
Richardiana, Kartakusuma, 1992. Prasasti Talang Tuwo: Kultus Dewaraja, dalam PIA VI, Malang. Jakarta: Puslit Arkenas, hal. 241--250
Setianingsih, Rita Margaretha & Sri Hartini, 2002. Prasasti Koleksi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Medan: Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara
Soediman, 1986. Kalpataru Lambang Kemakmuran dan Keabadian, dalam Untuk Bapak Guru. Jakarta: Puslitarkenas, hal. 127--158
Stutterheim, WF, 1937. The Meaning of Hindu Javanese Candi, dalam Journal of The American Oriental Society, Vol. 5, hal. 51--65
Tim SPSP DIY, 1999. Laporan Studi Pemintakatan Candi Sambisari. Yogyakarta: Bagian Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan DIY
Vita, 1998. Penanaman Kembali Jenis-jenis Tumbuhan Masa Lampau di Lingkungan Candi Muaratakus: Upaya Rekonstruksi Arkeologis Pertamanan dari Data Pollen Sedimen, dalam Buletin Arkeologi Amoghapasa, Nomor 7/IV/April. Batusangkar: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sumatera Barat dan Riau
Zoetmulder, PJ, 1982. Old Javanese - English Dictionary. 'S-Gravenhage: Martinus Nijhoff
Ayatrohaedi, dkk., 1981. Kamus Istilah Arkeologi I. Jakarta: Depdikbud
Asmar,Teguh, 1983. Taman Purbakala Sebuah Cara Untuk Pengembangan Situs Arkeologi, dalam Seminar Arkeologi Cibulan
Atmodjo, MM Sukarto, 1986. Arti dan Fungsi Pohon Hayat Dalam Masyarakat Jawa Kuna. Yogyakarta: Lembaga Javanologi
---------------, 1993. Temuan Prasasti Baru di Sumatra Selatan dan Masalah Taman Sri Ksetra dari Kerajaan Sriwijaya. Palembang: Museum Balaputradewa Palembang
Casparis, JG de, 1990. An Ancient Garden In West Sumatra, dalam Saraswati Esai-esai Arkeologi, Jilid I. Jakarta: Depdikbud, hal. 40--49
Jordaan, Roy E (ed.),1996. In Praise Of Prambanan. Dutch Essays On The Loro Jonggrang Temple Complex. Leiden: KITLV Press
Koestoro, Lucas Partanda dkk., 2001. Biaro Bahal, Selayang Pandang. Medan: MAPARASU
Liebert, Gosta, 1976. Studies in South Asian Culture. Leiden: EJ Brill
Pegeaud, GT Th., 1960. Java in the 14th Century. A Study in Cultural History. “s-Garvenhage: Martinus Nijhoff
Richardiana, Kartakusuma, 1992. Prasasti Talang Tuwo: Kultus Dewaraja, dalam PIA VI, Malang. Jakarta: Puslit Arkenas, hal. 241--250
Setianingsih, Rita Margaretha & Sri Hartini, 2002. Prasasti Koleksi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Medan: Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara
Soediman, 1986. Kalpataru Lambang Kemakmuran dan Keabadian, dalam Untuk Bapak Guru. Jakarta: Puslitarkenas, hal. 127--158
Stutterheim, WF, 1937. The Meaning of Hindu Javanese Candi, dalam Journal of The American Oriental Society, Vol. 5, hal. 51--65
Tim SPSP DIY, 1999. Laporan Studi Pemintakatan Candi Sambisari. Yogyakarta: Bagian Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan DIY
Vita, 1998. Penanaman Kembali Jenis-jenis Tumbuhan Masa Lampau di Lingkungan Candi Muaratakus: Upaya Rekonstruksi Arkeologis Pertamanan dari Data Pollen Sedimen, dalam Buletin Arkeologi Amoghapasa, Nomor 7/IV/April. Batusangkar: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sumatera Barat dan Riau
Zoetmulder, PJ, 1982. Old Javanese - English Dictionary. 'S-Gravenhage: Martinus Nijhoff