Membaca Dan Menafsirkan Temuan Gambar Prasejarah Di Pulau Misool Raja Ampat, Papua Barat
Main Article Content
Abstract
Traces and evidence of prehistoric civilization in the Indonesian Archipelago have been found, and one of the archaeological types of remains that was the hot topic for researchers nowadays is rock paintings on the walls of karst caves (known as limestone area). We found that karst has the function of conveying historical messages through paintings as a form of communications of Homo sapiens. Based on results of surveys among the karst island of Misool in Raja Ampat islands, we can identify five categories of rock paintings, which are: hands, fauna, anthropomorphic, symbolical (non-figure), circles that resemble wheels/the sun, and square lines. The main and dominant characteristics of Misool rock paintings, particularly in paintings of fish, are their various sizes and rich variations. The prehistoric artworks are very interesting to be investigated more thoroughly to study and understand better the human life in the past. The archaeological survey has yielded new evidence and traces of human life in the past, such as habitation, migration, and modes of living hundreds or maybe even tens of thousand years ago, or during the prehistoric period. This research is the initial step and was carried out using documentation and descriptive methods to be analyzed afterward by various approaches that are being developed nowadays, as well as visual communication through form and non-form analyses.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Nasrudin, Nasrudin. 2017. “Membaca Dan Menafsirkan Temuan Gambar Prasejarah Di Pulau Misool Raja Ampat, Papua Barat”. Berkala Arkeologi Sangkhakala 18 (2). Medan, Indonesia, 150-68. https://doi.org/10.24832/sba.v18i2.14.
References
Anonim. 2006. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Irian Jaya Barat. Waigeo: Konsorsium Atlas Sumberdaya Pesisir Kabupaten Raja Ampat.
Anonim. 2004. Keunikan Kepulauan Raja Ampat. General Pustaka. Surabaya
Arifin, Karina, Delanghe, Philippe. 1992. Lukisan Batu Karang di Indonesia: Suatu Evaluasi Hasil Penelitian. Laporan Penelitian DPP UI. Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Arifin, Karina, Delanghe, Philippe. 2004. Rock Art in West Papua. Unesco.
Arifin, Karina. 1977. “Penelitian Rock Art di Indonesia dari Deskripsi Sampai Pencarian Makna”, dalam Makalah Seminar Hasil Penelitian. Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Chazine, Jean-Michel. 1994. “New Archaeological Perspective for Borneo and Especially Kalimantan Provinces”, makalah pada The 15th IPPA Congress. Chiang Mai.
Heekeren, H.R. van. 1958. “Rock-Paintings and Other Prehistoric Discoveries Near Maros (South West Celebes)”, dalam Laporan Tahunan 1950 Dinas Purbakala Republik Indonesia: Archaeological Service of Indonesia. Jakarta.
Kosasih, E.A. 1989. “Sumbangan Data Seni Lukis Bagi Perkembangan Arkeologi di Kawasan Asia Tenggara (Suatu studi analisis persebaran)”, dalam PIA V. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
Kosasih, E.A. 1995. Lukisan Gua di Sulawesi Bagian Selatan: Refleksi Kehidupan Masyarakat Pendukungnya. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.
Luc-Henri Fage, Jean-Michel Chazine, Pindi Setiawan, 2010. Borneo, Menyingkap Gua Prasejarah. Le Kalimanthrope, Total Indonesia.
Maynard, L. 1977. “Classification and terminology in Australian rock art”, dalam P.J. Ucko (ed.) Form in Indigeneous Art: Schematisation in the art of Aboriginal Australia and Prehistoric Europe. Canberra: Australian Institute of Aboriginal Studies.
Permana, R. Cecep Eka, 2008. Pola Gambar Telapak Tangan Pada Gua-Gua Prasejarah di Wilayah Pangkep-Maros Sulawesi Selatan. DiserItasi. Depok: Universitas Indonesia.
Samodra, H. 2010. Warisan Bumi Daerah Raja Ampat, Papua Barat. Jakarta: Badan Geologi, Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral.
Setiawan, P. 1994. “Metode Pendataan Gambar Cadas Indonesia”. Makalah untuk Puat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Setiawan, P. 1996. “Gambar Cadas Kalimantan”, makalah untuk Manajemen Kawasan Kars Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Setiawan, P. 2004. “Kawasan Kars Sangkulirang: Antropologi dan Arkeologi”, laporan penelitian The Nature Conservancy Borneo Program, Samarinda.
Setiawan, P. 2005. “Mencari Celah Mengartikan Pesan Gambar Cadas Prasejarah Indonesia: Kajian Bentuk dan Kajian Nir-Bentuk Pada Gambar Cadas Kalimantan Timur”, dalam makalah untuk Seminar Arkeologi Nasional ke X, Yogyakarta.
Setiawan, P. 2006. “Kajian Bentuk Dalam Seni Rupa Prasejarah”, dalam Manajemen Bioregional: Karst, Masalah dan Pemecahannya. Jakarta: LIPI.
Soejono, R.P. 1993. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I. Jakarta: Balai Pustaka
Anonim. 2004. Keunikan Kepulauan Raja Ampat. General Pustaka. Surabaya
Arifin, Karina, Delanghe, Philippe. 1992. Lukisan Batu Karang di Indonesia: Suatu Evaluasi Hasil Penelitian. Laporan Penelitian DPP UI. Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Arifin, Karina, Delanghe, Philippe. 2004. Rock Art in West Papua. Unesco.
Arifin, Karina. 1977. “Penelitian Rock Art di Indonesia dari Deskripsi Sampai Pencarian Makna”, dalam Makalah Seminar Hasil Penelitian. Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Chazine, Jean-Michel. 1994. “New Archaeological Perspective for Borneo and Especially Kalimantan Provinces”, makalah pada The 15th IPPA Congress. Chiang Mai.
Heekeren, H.R. van. 1958. “Rock-Paintings and Other Prehistoric Discoveries Near Maros (South West Celebes)”, dalam Laporan Tahunan 1950 Dinas Purbakala Republik Indonesia: Archaeological Service of Indonesia. Jakarta.
Kosasih, E.A. 1989. “Sumbangan Data Seni Lukis Bagi Perkembangan Arkeologi di Kawasan Asia Tenggara (Suatu studi analisis persebaran)”, dalam PIA V. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
Kosasih, E.A. 1995. Lukisan Gua di Sulawesi Bagian Selatan: Refleksi Kehidupan Masyarakat Pendukungnya. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.
Luc-Henri Fage, Jean-Michel Chazine, Pindi Setiawan, 2010. Borneo, Menyingkap Gua Prasejarah. Le Kalimanthrope, Total Indonesia.
Maynard, L. 1977. “Classification and terminology in Australian rock art”, dalam P.J. Ucko (ed.) Form in Indigeneous Art: Schematisation in the art of Aboriginal Australia and Prehistoric Europe. Canberra: Australian Institute of Aboriginal Studies.
Permana, R. Cecep Eka, 2008. Pola Gambar Telapak Tangan Pada Gua-Gua Prasejarah di Wilayah Pangkep-Maros Sulawesi Selatan. DiserItasi. Depok: Universitas Indonesia.
Samodra, H. 2010. Warisan Bumi Daerah Raja Ampat, Papua Barat. Jakarta: Badan Geologi, Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral.
Setiawan, P. 1994. “Metode Pendataan Gambar Cadas Indonesia”. Makalah untuk Puat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Setiawan, P. 1996. “Gambar Cadas Kalimantan”, makalah untuk Manajemen Kawasan Kars Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Setiawan, P. 2004. “Kawasan Kars Sangkulirang: Antropologi dan Arkeologi”, laporan penelitian The Nature Conservancy Borneo Program, Samarinda.
Setiawan, P. 2005. “Mencari Celah Mengartikan Pesan Gambar Cadas Prasejarah Indonesia: Kajian Bentuk dan Kajian Nir-Bentuk Pada Gambar Cadas Kalimantan Timur”, dalam makalah untuk Seminar Arkeologi Nasional ke X, Yogyakarta.
Setiawan, P. 2006. “Kajian Bentuk Dalam Seni Rupa Prasejarah”, dalam Manajemen Bioregional: Karst, Masalah dan Pemecahannya. Jakarta: LIPI.
Soejono, R.P. 1993. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I. Jakarta: Balai Pustaka